Bank Indonesia Sinergi Bangkitkan Ekonomi Priangan Timur

Bank Indonesia Sinergi Bangkitkan Ekonomi Priangan Timur

radartasik.com, TAWANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tasikmalaya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya terus mendorong pemulihan ekonomi dengan mengadakan Forum Ekonomi Priangan Timur (FEP) bertema Ngariung (Ngahiji Priangan Timur Unggul) di Ballroom Hotel Grand Metro Tasikmalaya, Selasa (30/11/2021).


Sinergi 5 kota/kabupaten yakni Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar membangkitkan optimisme dan inovasi untuk membangkitkan Priangan Timur.

Terlebih adanya Perpres Nomor 87 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan. Itu mesti dimanfaatkan sebagai potensi ekonomi yang besar, untuk kesejahteraan masyarakat.

Kepala KPwBI Tasikmalaya Darjana menyampaikan, adanya Perpres Nomor 87 tahun 2021 ini, maka pemerintah daerah Priangan Timur dalam kegiatan FEP Ngariung, melakukan komitmen bangkit dan optimis melakukan pemulihan ekonomi nasional 2022.

“Dengan adanya Perpres ini harus menjadi momentum dan batu loncatan bagi Priangan Timur untuk menyebarluaskan potensi ekonomi daerah masing-masing.

Terlebih setelah infrastruktur terhubung untuk memudahkan konektivitas sebagai prospek pemulihan ekonomi 2022,” katanya kepada Radar, Selasa (30/11/2021).

Selanjutnya, dengan adanya Perpres Nomor 87 tahun 2021 nantinya mampu ada percepatan pembangunan kawasan Jawa Barat bagian Selatan yang meliputi; Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran. Itu karena jatah investasi untuk kawasan Jawa Barat bagian Selatan sekitar Rp 147 triliun yang kebanyakan untuk pembangunan berbasis infrastruktur.

“Dengan kucuran tersebut, nantinya Priangan Timur bisa sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi di Jawa Barat (Jabar),” ujarnya.

Apalagi kontribusi ekonomi Priangan Timur sebanyak 4,99 persen terhadap Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa semakin pulih di tengah pandemi Covid-19, karena didukung sektor pertanian, permintaan domestik konsumsi rumah tangga dan realisasi belanja daerah.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Priangan Timur triwulan III-2021 sebesar 3,49 persen. Itu relatif lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, seharusnya Priangan Timur bisa lebih dahulu mampu merealisasikan pemulihan ekonomi daripada wilayah lain. Untuk itu, perlu strategi dengan kolaborasi antar stakeholder, untuk terus bisa bergerak.

Karena salah satu tantangan pengembangan ekonomi di Priangan Timur adalah masih terbatasnya investasi yang masuk. “Ketika ada peluang investasi diharapkan daerah Priangan Timur langsung memiliki iklim kondusif yakni memberikan perizinan yang mudah, keamanan terjaga, dan potensi-potensi dimunculkan,” ujarnya.

Sekda Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen berkomitmen untuk menyukseskan Perpres Nomor 87 tahun 2021. Karena bisa menjadi sebuah anugerah untuk Kabupaten Tasikmalaya. “Kami menginginkan adanya akselerasi pembangunan Kabupaten Tasikmalaya dengan adanya Perpres ini,” katanya.

Pihaknya ingin menyelesaikan percepatan pembangunan infrastruktur yakni Pasar Induk Singaparna dan mendambakan bendungan di wilayah Tasikmalaya Selatan, serta titik wisata sebagai penguatan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya.

“Semoga adanya Perpres tersebut bisa membuka akses atau siap menunjang pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Senada, Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra menyambut baik dan siap meA­nyukseskan potensi ekonomi daA­erah setelah diterbitkannya Perpres NoA­mor 87 tahun 2021. Sebab dalam PerA­pres tersebut Kabupaten Ciamis menA­dapatkan alokasi kegiatan, di antaraA­nya; pembangunan pusat penelitian dan pengembangan sapi Pasundan yang dibangun di atas tanah seluas 30 hektar di Kecamatan Lakbok.

“Kemudian ada pengembangan destinasi wisata, yaitu Situ Lengkong Situ Panjalu, Karangkamulyan dan Kampung Adat Kuta Kecamatan Tambaksari. Selanjutnya Desa Wisata yakni dikembangkan Kampung Manuk di Kecamatan Banjaranyar,” katanya.

Oleh karenanya, pihaknya optimistis ke depannya dengan Perpres Nomor 87 tahun 2021 ini. Terlebih terjalinnya forum seperti ini, yang membangkitkan harapan akan investasi di Priangan Timur. “Dengan begitu potensi Priangan Timur bisa tergali,” ujarnya.

Sinergi pembangunan ekonomi Priangan Timur ini ditandai dengan deklarasi Ngariung Forum Ekonomi Priangan Timur oleh 5 kepala daerah.

Acara dilanjutkan dengan talk show bertema Sinergi Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi yang di dalamnya membahas mengenai Perkembangan Ekonomi Syariah dan Pesantren di Priangan Timur.

Di sela-sela acara, diputar lagu Kota Santri. Lagu tersebut disambut antusias audiens, karena liriknya yang menggambarkan keindahan dan keramahan Kota Santri.

Salah satu tamu Lucy Sosilawaty meA­ngatakan, lagu tersebut bagus sekali dan meA­nambah warna di suasana acara FEP. “Lagunya Tasik banget, bagus seA­kali kalau liriknya diaktualisasikan kaA­rena menggambarkan keindahan KoA­ta Santri. Harapannya lagu ini menA­jadi pendorong semangat kita untuk berA­sama-sama mewujudkan Kota SanA­tri yang nyantri serta memajukan ekoA­nomi syariahnya,” kata Manager MarA­keting Plaza Azia tersebut. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: