Bersinergi Jalankan Merdeka Belajar, Uncip dan Unper Jalin Kerja Sama

Bersinergi Jalankan Merdeka Belajar, Uncip dan Unper Jalin Kerja Sama

radartasik.com, TASIK - Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan yang memungkinkan antar pendidikan tinggi melakukan kolaborasi dalam tri darma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.


Kebijakan tersebut direspons positif oleh perguruan tinggi di Tasikmalaya. Salah satunya Universitas Cipasung (Uncip) Tasikmalaya yang melakukan kerja sama dengan Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya. Pendatanganan nota kesepahaman digelar di ruang rapat Unper, Rabu (24/11/2021).

“Urgensi perguruan tinggi melakukan kerja sama menjadi nilai baik bagi kampus. Oleh karenanya kita (Unper dan Uncip Tasikmalaya, Red) melakukan kerja sama dalam tri darma perguruan tinggi dan menjalankan kebijakan MBKM,” kata Rektor Unper Tasikmalaya Prof Dr H Yus Darusman MSi kepada wartawan, Rabu (24/11/2021).

Kerja sama tersebut, lanjut ia, sesuai dengan visi Unper yakni Berbasis Kearifan Lokal Mampu Unggul dalam Menyelenggarakan Tri Darma Perguruan Tinggi Berkarakter Kejuangan. Dengan begitu mampu menyelenggarakan program pendidikan, melaksanakan program penelitian ilmiah dan melakukan program pengabdian penuh tanggung jawab.

“Selain itu menciptakan suasana lingkungan kehidupan akademik yang sehat, dinamis, kreatif dalam membentuk lulusan berkarakter kejuangan secara optimal,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya memaksimalkan adanya MBKM. Untuk itu, mahasiswa bisa belajar dari kampus yang diajak saling kerja sama. “Dalam konsep Kampus Merdeka, mahasiswa bisa menambah kompetensi untuk menyempurnakan profesinya masing-masing. Misal mahasiswa manajemen kuliah di Unper ternyata ingin mengambil mata kuliah di Uncip, silahkan,” katanya.

Itu semua diperbolehkan, karena pemerintah sudah membuka dan mengharuskan. Bahkan menjadi nilai plus bagi perguruan tingginya apabila mahasiswa banyak mengambil mata kuliah di universitas yang sudah bekerja sama.

Misalnya, antarperguruan tinggi dalam program MBKM melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) bisa 4 bulan dengan bobot 20 SKS. Daripada dengan KKN tematik yakni 1 bulan dengan bobot 3 SKS.

“Nantinya ada KKN Bina Desa, selama 4 bulan dengan banyak multidisiplin keilmuan, seperti; keagamaan dari Uncip, Kesehatan dari Unper dan Manajemen Uncip atau Unper masuk empat bulan. Dengan kolaborasi ini lebih matang dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Senada, Rektor Uncip Tasikmalaya Dr Nanang Rusliana SE MSi mengatakan, penandatangan kerja sama ini untuk melakukan kolaborasi tri darma perguruan tinggi Uncip dengan Unper.

Untuk itu, kerja samanya dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian agar terus berkolaborasi.

”Adanya kerja sama Uncip dan Unsil Tasikmalaya, kaitannya dengan tri darma perguruan tinggi,” katanya.

Misalnya ketika Unper dari sisi pendidikan, nantinya Uncip bisa kerja sama dalam penelitian dan pengabdian masyarakat. “Bisa juga ketika KKN bersama saling terintegrasi untuk membangun peradaban. Uncip dari segi keagamaan dan Unper kesehatannya sehingga saling melengkapi,” ujarnya.

Pembina Yayasan Haji Acep Adang Ruhiat Tasikmalaya, KH Acep Adang Ruhiat MSi menginginkan Uncip Tasikmalaya melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah, universitas, dan lainnya untuk penguatan tri darma perguruan tinggi.

Terutama mampu mengelola berA­sama dalam bidang pendidikan, peneA­liA­tian dan pengabdian masyarakat.

“Bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga perlu kerja sama dengan Universitas atau lembaga lainnya,” katanya.

Semenjak diresmikan, pihaknya meminta Uncip terus melakukan kerja sama antar universitas. Hasilnya, Uncip pun sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dan terbaru dengan Unper Tasikmalaya.

“Melalui berkolaborasi dengan kampus lain, kita bisa belajar. Manfaatnya untuk mencetak SDM yang berdaya saing nasional hingga global,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: