Fotografer Landscape Tanah Air Raih Penghargaan IPA

Fotografer Landscape Tanah Air Raih Penghargaan IPA

Radartasik.com — Sering melakukan perjalanan ke berbagai wilayah dan negara, Bunyamin Muhammad Wari merasakan betul pentingnya mengabadikan berbagai momen lewat kamera. Mulanya, pria yang akrab disapa Beny ini hanya mengabadikan perjalanannya lewat foto-foto biasa.

Namun lama-lama Beny mulai tertarik dengan foto landscape. Ketertarikan ini akhirnya membawa Beny menjadi fotografer landscape profesional hingga saat ini.

“Seorang bijak pernah berkata, 'Langkah kita itu jika tidak kita tulis atau gambar, maka ibarat ombak di lautan yang hanya lewat begitu saja, akan terlupakan dan tak pernah diingat.' Sebab itu, saya rasa perlu mengabadikannya dalam bentuk karya fotografi,” terang Beny yang belum lama ini meraih peringkat ketiga dalam lomba Nature & Landscape dari International Photography Awards (IPA).

IPA sendiri merupakan salah satu ajang kompetisi fotografi bergengsi kelas dunia. Beny menjadi landscaper pertama dari Tanah Air yang berhasil mendapatkan penghargaan tersebut.

Sebelumnya, Beny pernah dipercaya menjadi ambassador alias duta salah satu portal fotografi terbesar di dunia. Namun, Beny akhirnya mengundurkan diri karena ingin fokus pada situs pribadinya.

Sebagai fotografer yang menyukai foto-foto dramatic, pria asal Gresik, Jawa Timur itu merasa pentingnya memiliki gaya sendiri dalam memotret. Hampir semua karyanya bernuansa moody style dengan tone pencahayaan yang unik.

Beny meyakini, landscape photography bukan hanya sekadar menyajikan gambar semata, tetapi harus dapat menyalurkan perasaan saat mengabadikan objek. Untuk mewujudkan foto landscape yang berkualitas, Beny kerap melakukan traveling. Mulai berkeliling di tanah Jawa, Bali, Lombok, Lampung hingga ke Jepang, Thailand, Malaysia, kawasan Timur Tengah, dan Rusia.

“Fotografer landscape harus selalu mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan dunia informatika. Jika kita tidak mengikutinya maka akan terlindas zaman,” ujar pemilik akun Instagram @benysukasuka tersebut.

Di masa pandemi, pria kelahiran 18 Agustus 1974 itu memilih memamerkan karyanya secara daring di situs www.benyaminwari.com miliknya. Di situs tersebut, Beny juga menjual hasil karyanya dalam bentuk art print dengan mengirimnya ke alamat pembeli.

Karya Beny dijual secara terbatas, yakni hanya sebanyak 100 lembar. Beny juga melampirkan sertifikat atau piagam khusus untuk menjamin keaslian karyanya. Pelanggan biasanya membeli art print karya Beny untuk hiasan rumah, kantor dan koleksi pribadi.

Kepada fotografer yang masih bingung mengambil konsentrasi untuk karyanya, Beny menyarankan agar mereka mengikuti hal yang paling disukai. “Ikuti yang kalian paling suka, dan tekuni. Suatu saat kalian akan menemukan jalan terangnya,” tutupnya. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: