Wisata Baru Guranteng: Kampung Sapi

Wisata Baru Guranteng: Kampung Sapi

Radartasik.com, TASIK — Peternakan sapi perah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Karena itulah saat ini dibangun Kampung Sapi yang akan dijadikan destinasi wisata baru.

Kepala Desa Guranteng Endang Bahrum mengungkapkan Desa Guranteng memiliki peternakan sapi perah yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

Karena sapi perah itu merupakan satu-satunya yang ada di Tasikmalaya, maka tidak hanya berbicara masalah bagaimana susu dan sapinya saja, melainkan bagaimana mengembangkannya menjadi salah satu kawasan destinasi wisata.

”Alhamdulillah tahun ini kami sedang menyiapkan (Kampung Sapi, Red) dan kita juga mendapatkan support dari Kemendes dengan pembangunan satu buah gedung kesenian, empat buah toilet, dua gazebo untuk menunjang wisata Kampung Sapi yang ada di Guranteng,” ujarnya kepada Radartasik.com, Jumat (19/11/2021).

Endang mengatakan wisata Kampung Sapi disiapkan jadi wisata edukasi. Sehingga ke depannya, orang-orang tidak hanya berkunjung ke tempat wisata yang sudah ada saat ini, tetapi juga akan diajak untuk belajar cara bertani, beternak, termasuk berwisata di peternakan sapi perah.

Para wisatawan akan mendapatkan beberapa keuntungan jika berkunjung ke sini. Mereka bisa berekreasi juga bisa belajar cara beternak sapi perah, khususnya bagi anak-anak usia sekolah TK dan SD.

Bahkan, mungkin ke depan tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk masyarakat umum yang ingin belajar beternak sapi perah disiapkan sarana dan prasarananya.

”Pembangunan Kampung Sapi itu sudah 50 persen, mudah-mudahan di awal tahun sudah bisa launching dan sudah bisa dipublikasikan. Apalagi pandemi sudah melandai, jadi kita bisa all out untuk mempublikasikan bahwa di Guranteng ada satu lagi destinasi wisata yang perlu dikunjungi,” ucapnya.

Endang berharap wisatawan tidak hanya berwisata melainkan juga belajar beternak sapi perah dan bertani. Bahkan, wisatawan juga ke depan bisa berinvestasi. 

Guranteng, kata ia, akan membuka seluas-luasnya bagi yang mau berinvestasi di bidang pertanian dan bidang peternakan.

Lahan yang digarap, sambungnya, ada dua lokasi yang disiapkan seluas empat hektare dan satu hektare itu disiapkan untuk lahan parkir, pusat jajanan, pusat oleh-oleh, pusat kesenian, transit area. 

Nanti, masyarakat diajak ke suatu tempat ada kandang sapinya, cara perahnya, selain itu juga akan belajar peternakan dari hulu sampai hilir, mulai dari pakan limbah dan semuanya akan dijadikan satu konsep wisata edukasi.

Secara umum, lanjut Endang, peternakan sapi perah di Desa Guranteng sudah berdiri dari tahun 1980. Jadi, masyarakat di Desa Guranteng sudah terbiasa dengan pengolahan sapi perah.

Ia justru ingin mengajak para peternak untuk bersama-sama meningkatkan pendapatan mereka melalui sumber pendapatan lain yaitu dari wisata Kampung Sapi.

”Alhamdulillah di Guranteng ada sekitar 2.000 ekor lebih sapi perah,” ujarnya. Diharapkan, ke depan ada penambahan populasi sapi.

Jadi, keberadaan wisata ini bisa memotivasi para peternak di Guranteng dan ternyata banyak untungnya ketika beternak sapi perah. Selain dari susu, limbah, kemudian dari aspek wisatanya juga bisa berimbas ke peningkatan jumlah populasi.

Lanjutnya, di Kampung Sapi ada 40 ekor sapi yang disiapkan untuk wisata edukasi. ”Pemerintah desa ingin mengajak serta masyarakat untuk bangga menjadi orang Guranteng dengan kembali menjadi petani atau peternak, mengeksplorasi potensi wilayahnya,” ucap dia.

Di Kampung Sapi, sambung dia, kios yang tersedia dan disewakan sekitar 28 unit. Siap huni. Kios tersebut diperuntukkan bagi masyarakat Desa Guranteng untuk jualan beraneka ragam khas produk sekaligus oleh-oleh khas Guranteng.

Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Desa Guranteng Ijang Hilman Mubarok menyebutkan sebagai desa yang mempunyai potensi wisata yang cukup banyak, wisata Kampung Sapi merupakan salah satu destinasi prioritas yang akan dikembangkan.

”Peternakan sapi perah sudah merupakan mata pencaharian utama masyarakat dan sudah mengakar menjadi budaya,” kata dia.

”Kami berharap wisata Kampung Sapi punya efek domino bagi destinasi lain dan menguatkan destinasi yang sudah ada seperti Wahana Alam Parung dan Pasir Kirisik,” ucap dia. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: