Bingung Mengajak Tamu Ke Kota Tasik

Bingung Mengajak Tamu Ke Kota Tasik

radartasik.com, CIHIDEUNG — Pariwisata merupakan sektor paling terdampak karena munculnya wabah Covid-19. Namun di Kota Tasikmalaya, dunia pariwisata memang kondisinya sudah lemah bahkan sebelum pandemi Covid-19 melandai.


Hal itu diungkapkan pegiat pariwisata sekaligus pengelola travel Ervan Kurniawan. Menurutnya, pariwisata di Kota Tasikmalaya belum memiliki daya tarik yang maksimal.

“Jadi bingung ketika mengajak orang untuk datang ke Kota Tasik,” ungkapnya kepada Radar usai konferensi pers Kompetisi Pariwisata di Rumah Makan Imah Mang Asep, Jumat (19/11/2021).

Menurut dia, semuanya masih memandang wisata itu adalah tempat rekreasi yang punya keindahan dan menarik jadi objek foto. Sementara potensi wisata alam di Kota Tasikmalaya sendiri lemah. “Jadi kita tidak bisa berharap banyak untuk wisata alam,” ujarnya.

Jika dipikir lebih luas, kata Ervan, pariwisata juga bisa berbentuk pengalaman beraktivitas. Menurutnya, Kota Tasikmalaya punya banyak orang kreatif yang bisa jadi potensi wisata. “Jadi wisata itu bukan ke mana, tapi mau ngapain,” katanya.

Kota Tasikmalaya memiliki banyak ciri khas di antaranya seperti kelom geulis dan payung geulis yang merupakan produk kreativitas. Jika dikemas secara kreatif, itu bisa jadi daya tarik wisata. “Misal kita ajak wisatawan untuk mengikuti proses pembuatan payung geulis atau kelom geulis,” jelasnya.

Pihaknya percaya di wilayah Priangan Timur, orang-orang kreatif didominasi oleh Kota Tasikmalaya. Sehingga dengan memberdayakan kreativitas mereka, pariwisata Kota Tasikmalaya akan lebih baik lagi.

Maka dari itu, penyelenggaraan kompetisi pariwisata bisa menjadi awal mengolaborasikan kreativitas masyarakat dan dunia pariwisata. Secara teknis para peserta harus mampu membuat konsep paket wisata semenarik mungkin. 

“Kita harap banyak yang ikut, sehingga kita punya banyak paket wisata untuk ditawarkan kepada masyarakat luar daerah,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata H Hadian mengaku dunia pariwisata harus dibangkitkan efek pandemi. Karena sektor tersebut, menurutnya paling terdampak. “Di masa pandemi kan tidak boleh berkerumun, sementara pariwisata itu mengumpukkan banyak orang,” ujarnya.

Disinggung potensi orang kreatif yang punya nilai Pariwisata di banding wisata alam, Hadian mengakuinya. Selama ini pun dorongan itu sudah dilakukan oleh pemerintah. “Hanya saja masih harus digali lagi,” katanya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: