Kota Tasik Gagal Turun ke Level 2

Kota Tasik Gagal Turun ke Level 2

radartasik.com, BUNGURSARI - Meski sudah melakukan percepatan vaksinasi lanjut usai (lansia). Kota Tasikmalaya gagal turun ke level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).


Padahal sampai Minggu (14/11/2021) realiasi vaksinasi melampaui ambang batas yang disyaratkan pusat untuk penurunan level pembatasan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengakui secara aturan Kota Resik tetap di PPKM Level 3. Ia menduga hasil assesment yang digunakan pusat untuk mengevaluasi daerah, diambil dari data realisasi Sabtu (13/11/2021).

Dimana capaian vaksinasi khusus sasaran lansia masih dibawah 40 persen atau sekitar 38 persen saja. “Kemungkinan data yang digunakan untuk mengevaluasi daerah itu sebelum Minggu. Sebab, per Minggu itu berdasarkan assesment kementerian kita sudah masuk kriteria level 2 dengan realisasi vaksin lansia 41 persen lebih dari sasaran yang ditargetkan,” ujarnya usai menghadiri virtual confference di aula VIP bale kota, Selasa (16/11/2021).

Namun, kata dia, meski masih di level 3 daerah dimungkinkan melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat. Tergantung kebijakan kepala daerah dalam melakukan diskresi, mengingat secara kriteria Kota Tasikmalaya sudah masuk kategori risiko rendah dan seyogyanya berada di level 2.

“Tetapi, itu belum bisa kita pastikan melihat nanti bagaimana kebijakan Pak Wali, karena itu di ranah beliau,” ungkapnya.

Mantan Kepala Puskesmas Purbaratu tersebut menjelaskan meski vaksinasi sudah melampaui target penurunan level. Pihaknya menyiapkan strategi dalam mengejar capaian vaksinasi masyarakat 70 persen.

Mulai melakukan mobilisasi lansia, sampai rencana mengunjungi warga door to door berbekal data dari Disdukcapil yang menginventarisasi warga yang sudah dan belum vaksin.

“Kami juga akan penguatan satgas kelurahan-kecamatan bekerjasama dengan TNI/Polri. Termasuk kunjungan ke rumah warga yang belum vaksin untuk didorong mau disuntik,” kata Uus.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam menyayangkan kondisi tersebut. Ia meminta satgas kelurahan dan kecamatan dimonitor serius, dalam mengoptimalkan kinerja mereka.

“Kita menyayangkan meski secara data per hari ini sudah layak di level 2, tapi secara aturan belum memenuhi. Mohon satgas-satgas kewilayahan bisa diberi warning agar bertugas lebih masif,” tegasnya.

Menurut Dede, sosialisasi dan edukasi warga pun terlihat mulai mengendur di wilayah. Meski secara umum warga sudah memahami pentingnya protokol kesehatan dan Covid-19 itu sendiri.

“Kita menyayangkan kenapa tidak dikebut dari kemarin, nah disitu perlunya keseriusan satgas-satgas dalam menjangkau warga di lingkungan pemukiman agar mau bervaksin,” harap politisi PKS tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Satgas Penanganan Covid-19 optimis Kota Tasikmalaya bisa berubah status dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM|) level 3 menjadi level 2. Hal itu dikarenakan vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) yang mulai digencarkan hingga mencapai angka 40 persen.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya sekaligus Dandim 0612/Tasikmalaya Letok Inf Ary Sutrisno mengatakan dalam dua bulan terakhir Kota Tasikmalaya seyogianya masuk PPKM level 2. Karena pasien aktif dan tingkat penularan sudah kian menurun, ditambah vaksinasi yang gencar. “Seharusnya satu atau dua bulan terakhir kita sudah bisa level 2,” ungkapnya, Minggu (14/11/2021).

Hanya saja, kata dia, ada spesifikasi vaksinasi untuk lansia yang masih di bawah 40 persen. Poin tersebut menjadi kendala Kota Tasikmalaya untuk turun level. “Indikatornya itu kan capaian vaksinasi (total) 50 persen, dan capaian vaksinasi lansianya harus 40 persen,” katanya.

Untuk itu, beberapa pekan terakhir pihaknya menggencarkan upaya vaksinasi khususnya bagi lansia. Salah satunya dengan upaya jemput bola ke rumah-rumah yang dilakukan TNI dan Polri.

Hasilnya, sampai Minggu (14/11/2021) vaksinasi lansia sudah menembus 40 persen. Dia pun meminta Dinas Kesehatan untuk mengomunikasikan capaian tersebut ke Satgas Provinsi dan Pusat. “Sehingga pada saat dilaksanakan evaluasi Kota Tasik sudah bisa menjadi level 2,” ungkapnya.

Bicara gambaran ke depan, Letkol Ary menilai upaya vaksinasi akan lebih sulit lagi. Karena warga yang saat ini belum divaksin masuk dalam kategori sasaran yang cukup sulit. “Bisa itu karena mereka punya kesibukan atau hal lain,” ucapnya.

Maka dia berharap ada sinergitas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bisa kompak. Supaya warga yang belum divaksin bisa ditentukan nama dan alamat pastinya. “Jadi tinggal door to door ke rumah-rumah,” ucapnya.

Salah satu upaya jemput bola dilakukan oleh Polsek Tamansari ke masyarakat lanjut usia. Sedikitnya ada 44 lansia yang berhasil diberi vaksin, ditambah 11 pra lansia dan 8 masyarakat umum. “Kita lakukan penjemputan (lansia) untuk mengikuti vaksinasi di Puskesmas Tamansari,” ucapnya. (igi/rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: