Kota Tasik Menuju Level Dua, Siap-Siap Lurah-Camat Kena Evaluasi
Reporter:
syindi|
Senin 15-11-2021,08:00 WIB
radartasik.com, TASIK - Satgas Penanganan Covid-19 optimis Kota Tasikmalaya bisa berubah status dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM|) level 3 menjadi level 2. Hal itu dikarenakan vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) yang mulai digencarkan hingga mencapai angka 40 persen.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya sekaligus Dandim 0612/Tasikmalaya Letok Inf Ary Sutrisno mengatakan dalam dua bulan terakhir Kota Tasikmalaya seyogianya masuk PPKM level 2. Karena pasien aktif dan tingkat penularan sudah kian menurun, ditambah vaksinasi yang gencar. “Seharusnya satu atau dua bulan terakhir kita sudah bisa level 2,” ungkapnya, Minggu (14/11/2021).
Hanya saja, kata dia, ada spesifikasi vaksinasi untuk lansia yang masih di bawah 40 persen. Poin tersebut menjadi kendala Kota Tasikmalaya untuk turun level. “Indikatornya itu kan capaian vaksinasi (total) 50 persen, dan capaian vaksinasi lansianya harus 40 persen,” katanya.
Untuk itu, beberapa pekan terakhir pihaknya menggencarkan upaya vaksinasi khususnya bagi lansia. Salah satunya dengan upaya jemput bola ke rumah-rumah yang dilakukan TNI dan Polri.
Hasilnya, sampai Minggu (14/11/2021) vaksinasi lansia sudah menembus 40 persen. Dia pun meminta Dinas Kesehatan untuk mengomunikasikan capaian tersebut ke Satgas Provinsi dan Pusat. “Sehingga pada saat dilaksanakan evaluasi Kota Tasik sudah bisa menjadi level 2,” ungkapnya.
Bicara gambaran ke depan, Letkol Ary menilai upaya vaksinasi akan lebih sulit lagi. Karena warga yang saat ini belum divaksin masuk dalam kategori sasaran yang cukup sulit. “Bisa itu karena mereka punya kesibukan atau hal lain,” ucapnya.
Maka dia berharap ada sinergitas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bisa kompak. Supaya warga yang belum divaksin bisa ditentukan nama dan alamat pastinya. “Jadi tinggal door to door ke rumah-rumah,” ucapnya.
Salah satu upaya jemput bola dilakukan oleh Polsek Tamansari ke masyarakat lanjut usia. Sedikitnya ada 44 lansia yang berhasil diberi vaksin, ditambah 11 pra lansia dan 8 masyarakat umum. “Kita lakukan penjemputan (lansia) untuk mengikuti vaksinasi di Puskesmas Tamansari,” ucapnya.
Evaluasi Kinerja
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf bakal mengevaluasi hasil kerja lembur Satgas Kelurahan. Sebagaimana pada rapat koordinasi percepatan vaksinasi pada Jumat (12/11/2021), lurah dan camat diinstruksikan menggeber penyuntikan segmentasi lanjut usia (lansia) sekitar 1.200 sasaran yang tersisa.
Menurut Yusuf, hari ini (kemarin, Red) pusat akan melakukan evaluasi dalam penentuan leveling Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kota Resik yang masih bertengger di level 3, diharapkan bisa menurun ke level 2 agar aktivitas publik lebih leluasa lagi.
“Indikator kita tinggal satu saja yang belum tercapai, vaksinasi lansia. Kalau secara kumulatif sudah melebihi 50 persen, hanya lansia berdasarkan data terakhir tinggal 2 persenan dari kriteria indikator 40 persen,” ujarnya usai menghadiri peringatan maulid nabi dan hari santri di Sekretariat PCNU Kota Tasikmalaya, Minggu (14/11/2021).
Ia menegaskan bagi kelurahan yang realisasi vaksinasi di wilayahnya paling rendah, siap-siap saja untuk dievaluasi. Sebab, selama ini Pemkot sudah mengucurkan anggaran di masing-masing kecamatan dan kelurahan, untuk membiayai operasional satgas dan hal berkaitan pencegahan penanggulangan wabah Covid-19.
”Anggaran kan sudah ada, setiap bulan sudah dialokasikan operasional untuk penanganan Covid-19. Nah, realisasi vaksin saya menunggu laporannya, besok (hari ini, Red) kalau ada yang serapan vaksinasinya rendah sudah saya tegaskan untuk dievaluasi,” tutur Yusuf menegaskan.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim SH mengungkapkan tersisanya sasaran vaksin lansia yang hanya tinggal sedikit, menandakan satgas di setiap wilayah kurang masif mengedukasi.
Di samping faktor kondisi cuaca dan kendala lainnya, informasi berkenaan Covid-19 sejak awal sudah di-wanti-wanti agar digemborkan ke warga, mengimbangi hoax dan informasi lain yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
“Sejak awal, kita tekankan sosialisasi edukasi itu digenjot. Karena wabah ini berkaitan kesadaran masyarakat, termasuk dalam percepatan vaksinasi. Tolong didorong lagi semangatnya, agar jemput bola supaya kita turun level,” papar dia.
Politisi Gerindra itu menekankan segmentasi lansia mesti diberi pemahaman secara perlahan, namun kontinyu. Supaya, meski di usia senja bisa memperhatikan pencegahan salah satunya ikut serta vaksinasi dalam membangun herd imunity.
“Sosialisasi itu mesti masif, bukan sekadar pasang foto satgas, posko dan spanduk tapi bicara dan diskusi dengan warga. Tinggal sedikit saja kok,” katanya menekankan.
(rga/igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: