Belum Ada Warga Mengungsi, BPBD Sebut Bencana Hidrometeorologi Sudah Terjadi

Belum Ada Warga Mengungsi, BPBD Sebut Bencana Hidrometeorologi Sudah Terjadi

radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut memastikan belum ada warga terdampak bencana alam mengungsi secara massif, meski beberapa wilayah di Kabupaten Garut dilanda bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan pergerakan tanah.


“Bencana hidrometeorologi ini sudah terjadi di musim hujan ini. Tetapi masih kecil-kecil,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut Daris Hilman kepada wartawan, Kamis (11/11/2021).

Saat pihaknya belum menyiapkan posko pengungsian. Karena belum ada warga yang mengungsi secara masif. “Meski sekarang ada yang rumahnya terdampak bencana, itu lebih memilih tinggal bersama kerabatnya. Tidak mau tinggal di pengungsian,”terangnya.

Seperti contoh kejadian longsor dan banjir bandang di Kecamatan Talegong dan Sukaresmi. Di wilayah itu, ada beberapa kepala keluarga yang rumahnya terdampak. Tetapi korban bencana tidak mau tinggal di pengungsian.

“Di Talegong ada belasan warga yang terdampak. Mereka tidak mau tinggal di pengungsian, jadi kami tidak bangun posko pengungsian,” ujarnya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan persiapan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan posko pengungsian. Salah satunya dengan meminta camat dan kepala desa menginventarisir fasilitas umum berupa gedung untuk posko pengungsian. “Untuk kapasitasnya pasti kita batasi hanya 50 persen untuk mengantisipasi kerumunan di posko pengungsian,” ujarnya.

Daris menambahkan, BPBD Kabupaten Garut juga selalu menyediakan stok masker untuk dibagikan kepada warga di posko pengungsian. Sebab, ketika kejadian bencana, warga umumnya panik dan lupa menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Insya Allah selama pandemi kita akan tetap memperhatikan prokes dalam penanganan bencana,” paparnya.

Sebelumnya, Bupati Garut H Rudy Gunawan menerangkan Kabupaten Garut berada di nomor dua sebagai daerah rawan bencana se-Indonesia. Di Garut ini ada 16 kecamatan di wilayah selatan yang masuk daerah rawan bencana, seperti banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah, tsunami dan rawan bencana gunung api. “Kita harus melakukan persiapan dan mitigasi bencana, supaya lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: