Pimpinan Ponpes Al Qomar Diduga Dianiaya

Pimpinan Ponpes Al Qomar Diduga Dianiaya

radartasik.com, CIBEUREUM — Pimpinan Pondok Pesantren Al Qomar Kecamatan Purbaratu, KH Itang Komar melakukan laporan polisi atas dugaan penganiayaan kepadanya, Selasa (9/11/2021). Hal ini merupakan buntut dari konflik berkepanjangan.


Dari informasi yang dihimpun Radar, hal itu terjadi pada Minggu (9/11/2021) dini hari. Saat itu, KH Itang didatangi oleh dua orang berinisial Bs dan adiknya yang menganiaya leher ulama tersebut.

Dari pengakuan anak KH Itang, Huda Nur Alawiyah (30) menuturkan bahwa sekitar pukul 00.30, ada uda orang tamu ke rumahnya. Ketika dibuka, ternyata itu Bs dan adiknya. “Mereka maksa masuk akhirnya dipersilakan oleh bapak masuk rumah,” ungkapnya kepada Radar.

Sejak awal pembicaraan pelaku dan ayahnya sudah penuh emosi. Sampai akhirnya, KH Itang dicekik Bs dan berupaya melepaskan diri. “Kami langsung minta bantuan warga,” ucapnya.

Bs dan adiknya pun pergi setelah warga berdatangan dan mengusir mereka. Mengingat perlakuan pelaku sudah tidak bisa ditolelir, keluarga pun menempuh jalur hukum. “Siapa orang yang terima bapaknya dicekik begitu, adik saya juga dicekik tapi posisinya sudah di luar rumah,” terangnya.

Diakuinya bahwa persoalan ini berawal dari konflik lama, Januari 2020 lalu KH Itang difitnah melakukan hal tidak baik. Meskipun sempat dilakukan mediasi sampai islah, Bs tampaknya tidak menerima begitu saja. “Bapak (KH Itang), adik saya termasuk saya juga pernah dicegat oleh pelaku,” jelasnya.

Sementara itu, KH Itang sebagai korban masih belum bisa diwawancara. Alasannya korban masih butuh waktu untuk menenangkan diri. “Nanti dulu ya,” singkatnya.

Saat ini, kasus dugaan penganiayaan tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Cibeureum. Petugas pun tengah melakukan penyelidikan untuk kepentingan proses hukum.

Kapolsek Cibeureum AKP Yusuf Setyanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan keterangan untuk bekal gelar perkara. “Kita masih lakukan pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Selain itu, korban pun sudah melakukan visum guna membantu penyelidikan. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan korban secara medis tersebut. “Korban sudah melakukan visum,” ucapnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: