Pulang Kampung, Warga Indragiri Jadi Penyadap Nira

Pulang Kampung, Warga  Indragiri Jadi Penyadap Nira

radartasik.com, CIAMIS — Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat perekonomian secara nasional melemah, tidak sedikit para pekerja yang diberhentikan dari pekerjaannya. Seperti yang dialami Ari (27), warga Dusun Cilimus RT/RW 07/010 Desa Indragiri Kecamatan Panawangan.


Sejak pandemi semakin menggila, Ari terpaksa harus pulang kampung dari Jakarta karena kehilangan pekerjaannya di bidang proyek pembangunan.

Ari mengaku bahwa awalnya bekerja di Jakarta sudah setahun lebih pada pembangunan proyek. Namun, karena pandemi yang cukup lama tidak ada lagi pekerjaan dan perusahaannya memberhentikannya. “Akhirnya saya memaksakan untuk pulang dan memutar otak untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan,” ujar dia, menjelaskan.

Akhirnya, kata dia, memutuskan untuk menyadap nira. Karena pekerjaan ini yang paling mudah dan tidak perlu membutuhkan modal, melainkan tinggal. “Ya saya tekuni saja sampai sekarang meski hanya dapat tiga bungkus sehari dengan harga jual Rp 20 ribu per bungkusnya. Alhamdulillah masih bisa berpenghasilan,” kata dia, menjelaskan.

Menurut dia, dengan menyadap nira ini cukup lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Alhamdulillah selalu laku terjual, karena memang penjual gula selalu ada dan membutuhkan nira. Mudah-mudahan ada jalan yang baik dengan pekerjaan ini,” harap dia.

Cece Mulyadi Iskandar (49), tokoh masyarakat Desa Indragiri mengatakan, di wilayahnya beberapa bulan ini atau saat pandemi semakin menggila mulai banyak warga yang menyadap nira. “Ya ada 10 orang lebih yang mulai menyadap nira, mereka kebanyakan baru pulang dari Jakarta. Karena mereka sudah tidak dapat pekerja di sana, apalagi kondisi pandemi seperti ini,” ujar dia.

“Ya dari pada di kota besar tidak ada pekerjaan, lebih baik ke kampung halaman saja. Karena sumber alam sangat besar, tinggal kemauannya saja,” ucap dia. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: