Ubah Perilaku Masyarakat, Dua Desa Di Kota Banjar Deklarasikan Sebagai Desa ODF

Ubah Perilaku Masyarakat, Dua Desa Di Kota Banjar Deklarasikan Sebagai Desa ODF

Radartasik.com, BANJAR - Dua desa di Kecamatan Pataruman yakni Desa Karyamukti dan Sukamukti mendeklarasikan sebagai Desa Open Defecation Free (ODF), Senin (08/11/21) di Aula Desa Karyamukti.

Prosesi ikrar deklarasi ODF dilakukan Wali Kota Banjar didampingi Dinkes, Kepala Desa Karyamukti dan Sukamukti. Lalu  dilanjutkan dengan penandatanganan pernyataan stop buang air besar sembarangan.

Deklarasi tersebut merupakan pernyataan desa yang telah bebas dari perilaku Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat. Seperti di kolam (balong), sungai maupun kebun. 

Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih MSi mengapresiasi upaya dua desa tersebut dalam mewujudkan desa ODF. Yang artinya masyarakat sudah sadar tidak BAB di sembarang tempat. 

"Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Maka dari itu stop BAB sembarangan," kata dia kepada wartawan. 

Diakuinya, masih terdapat 3 desa/kelurahan di Kota Banjar yang belum mendeklarasasikan sebagai desa ODF.  Yakni Kelurahan Bojongkantong, Kelurahan Pataruman dan Desa Neglasari.

Diharapkan ketiga wilayah tersebut tahun depan sudah siap mendeklarasikan sebagai desa ODF. 

Kadinkes Kota Banjar dr H Andi Bastian mengatakan deklarasi tersebut sebagai wujud kesiapan dari  dua desa itu untuk tidak BAB sembarangan.

"Meski tidak memiliki sarana (jamban) asal memiliki akses (ikut) buang BAB ke keluarganya. Itu artinya kesadaran masyarakat ada," kata dia didampingi Kasi Kesling Kesroga Jujun Junaedi.

Menurut dia, dari 1.779 KK di Desa Karyamukti, sebanyak 1.027 KK yang memiliki Jamban Sehat Permanen (JSP). Dan 83 KK memiliki Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP), sebanyak 669 KK masih ikut dengan keluarganya. 

Sedangkan di Desa Sukamukti, dari 1.087 KK sebanyak 807 KK memiliki JSP, dan 74 KK memiliki JJSP. Sementara yang masih menumpang kepada keluarganya ada 206 KK. 

"Meski masih ikut (menumpang) di keluarganya yang memiliki jamban, setidaknya mereka sudah sadar tidak BAB sembarangan,' ujar dia. (anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: