Indonesia Lobi Arab Saudi Agar Tidak Wajibkan Vaksin Booster untuk Umrah
Reporter:
radi|
Minggu 07-11-2021,20:15 WIB
Radartasik.com, JAKARTA - Proses negosiasi terkait pemberangkatan calon jamaah umrah asal Indonesia masih berlangsung hingga saat ini. Hal itu diungkapkan Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Sabtu (06/11/2021).
"Proses negosiasi, komunikasi dan diplomasi terus kami lakukan dengan Pemerintah Saudi," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latif di Pondok Gede, Jakarta Timur.
Hilman mengungkapkan, Kementerian Agama juga terus menyiapkan teknis pemberangkatan jamaah umrah. Terlebih, kata dia, penyelenggaraan umrah kekinian dilakukan dalam masa pandemi. Sehingga teknis pemberangkatan jamaah harus diperisiapkan secara matang. Kemenag, kata dia, sudah berkoordinasi dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta perihal pemberangkatan satu pintu.
Selain itu, Kemenag juga telah menggelar pertemuan dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan soal teknis integrasi aplikasi Siskopatuh dengan PeduliLindungi guna pembukaan QR Code sertifikat vaksin bagi jamaah umrah.
"Ada kabar bahwa kita mulai akan dipersilakan untuk menunaikannya, tapi tentu saja ada persiapan yang harus dilakukan. Sebab kita tahu situasinya masih situasi pandemi," kata dia.
Disinggung mengenai syarat vaksin booster bagi calon jamaah Indonesia yang akan ke Tanah Suci, Hilman mengatakan pemerintah terus melobi agar Arab Saudi menggugurkan kewajiban tersebut.
Menurutnya, situasi pandemi COVID-19 di Indonesia mulai terkendali dan kondisi itu menjadi modal penting saat proses lobi kepada otoritas Arab Saudi.
"Insyaallah kita masih bernegosiasi dan menyiapkan hal teknis, nanti akan segera kami kabari ke publik. Nanti kita lihat vaksin (booster)-nya diperlukan atau tidak, mudah-mudahan tidak. Jadi kita menunggu dari Kemenkes juga," kata dia. (riz/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: