Ekosistem Ultra Mikro Akselerasi Inklusi Keuangan, Per Hari 50 Orang Buka Tabungan Emas di Kantor BRI

Ekosistem Ultra Mikro Akselerasi Inklusi Keuangan, Per Hari 50 Orang Buka Tabungan Emas di Kantor BRI

Radartasik.com, JAKARTA — Holding Ekosistem Ultra Mikro yang resmi terbentuk pada 13 September 2021 lalu antara BRI, Pegadaian, dan PNM mulai memberikan dampak nyata di tengah masyarakat. 

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan seiring pembentukan Holding Utra Mikro tersebut perseroan telah menerapkan strategi post integration yang berfokus pada integrasi jaringan kantor dan produk. Misalnya dari sisi integrasi jaringan kantor, pada tahun ini direncanakan akan terdapat 100 co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemanfaatan dan layanan yang lebih mudah kepada masyarakat.

“Loh dulu BRI, kok sekarang SENYUM. Lah itu memang membuat senyum, tujuannya membuat senyum seluruh masyarakat pelaku ultra mikro. Di sini adalah sentra layanan ultra mikro. Layanan yang terpadu, di situ ada layanan BRI, layanan Pegadaian dan layanan PNM. Mau gadai, mau nabung emas, mau ngajuin kredit ultra mikro ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok, mau mengajukan KUR? Ya bisa di dalam satu tempat,” terang Catur. 

Selain itu, BRI juga telah mengembangkan Aplikasi UMi Corner, yang memungkinkan BRI, Pegadaian, dan PNM saling mereferensikan dari para pekerja tiga entitas sehingga dampaknya positif. Salah satunya, saat ini per hari tercatat rata-rata 50 orang yang membuka tabungan emas, atau pun melakukan gadai, atau cicil emas juga di co-location SENYUM ini. Hal ini tentu merupakan bukti nyata awal dari upaya percepatan inklusi keuangan yang sekarang 76% menjadi 90% di tahun 2025,” jelas Catur.

Catur pun berharap integrasi dari 3 entitas, yaitu BRI, Pegadaian dan PNM akan memberikan integrasi outlet yang akan lebih dapat dijangkau oleh masyarakat perilaku Ultra Mikro. Kemudian dari sisi produk, dengan adanya sinergi tersebut tentunya para pelaku Ultra Mikro ataupun masyarakat akan mendapat produk yang lebih variatif.  

“Yang berikutnya adalah bagaimana untuk para pelaku ultra mikro dengan adanya sinergi ini adalah mereka akan tercatat begitu masuk ke dalam ekosistem. Usaha dia akan terpantau sehingga peluang agar mereka naik kelas akan menjadi lebih besar karena proses pemberdayaan yang berkelanjutan,” paparya. (rls/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: