Gandeng Jerinx, BNNP Musnahkan Sabu Senilai Rp2 Miliar Diblender Jadi Jus
Reporter:
radi|
Rabu 03-11-2021,15:15 WIB
Radartasik.com, BALI - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Rabu (3/11) pagi melakukan pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan sejumlah kasus belum lama ini ini. Dalam kegiatan tersebut, pihak BNNP menggandeng musisi grup band SID, I Gede Ary Astina alias Jerinx dan sejumlah instansi terkait lainnya. Seperti Direktorat Narkoba Polda Bali, Polresta Denpasar, Bea Cukai Ngurah Rai dan Denpasar, serta Kejati Bali.
Kepala BNNP Bali, Brigjenpol Gde Sugianyar Dwi Putra, didampingi Kabid Brantas BNNP Bali Putu Agus Arjaya menjelaskan tujuan dimusnahkannya barang bukti narkotika hasil sitaan tersebut adalah mencegah resiko penyelewengan atau penyalahgunaan oleh oknum tak bertanggung jawab.
"Hari ini (Rabu, 03/11/2021,red), kami musnahkan Narkotika jenis sabu seberat 975,8 gram, tanaman ganja 3021, 66 gram, hasis seberat 278,8 gram, ganja Sintetis alias sinte seberat 191,18 gram, tembakau sintetis alias tembakau gorila 139 gram, dan cairan dalam botol bertuliskan Crystasl Body Drip seberat 1022 gram," bebernya.
Untuk sabu-sabu yang dimusnahkan, kata Sugianyar, didapat dari tangan pemuda bernama Medi Sanjaya alias Kimo, 21. Berawal dari Tim Opsnal BNNP Bali menerima informasi bahwa akan ada transaksi narkoba depan sebuah homestay di daerah Renon, Denpasar pada (06/10/2021) pukul 13.00. Kemudian petugas mengamati kegiatan haram itu ke lokasi yang dimaksud.
Di TKP, tampak pemuda (pelaku) dengan ciri-ciri sesuai informasi dengan gerak-gerik mencurigakan keluar dari homestay. Tanpa menunggu lama, petugas langsung meringkusnya. Penggeledahan selanjutnya dilakukan ke kamar pemuda asal Kota Metro, Lampung itu di homestay tersebut dan ditemukan barang bukti Shabu sekitar satu kilogram.
"Jika dirupiahkan, sabu seberat ini dihargai sekitar Rp 2 miliar," tuturanya.
Diduga barang pembuat sakau ini akan diedarkan oleh Medi. Karena berhasil digagalkan, sesuai jumlah barang bukti sabu ini saja, BNNP Bali bisa menyelamatkan sebanyak 10 ribu masyarakat Bali, dari penyalahgunaan narkoba.
Sementara narkotika lainnya yakni, Ganja, Hasis, Sinte dan Tembakau Gorila, diperoleh petugas dari perusahaan ekspedisi berbagai daerah di Bali. "Kami dapatkan dari jasa ekspedisi, ada juga yang sigap menyerahkan ke kami, tertera dalam paket alamat tujuan atau pengirimnya dipalsukan, ketika kami selidiki tersangka tidak ditemukan, dugaan kami barang tersebut tidak sempat diambil sehingga lebih baik dimusnahkan," tutur mantan Kabid Humas Polda Bali ini.
Pemusnahan dilakukan bersama-sama, sebagian besar dibakar dalam mesin khusus Incenerator. Menariknya untuk barang bukti sabu-sabu senilai Rp2 miliar, dimusnahkan dengan cara dicampur deterjen dan diblender seperti membuat jus. Lantas hasil blenderan itu dimasukan dalam ember berisi oli dan pasir.
Lebih lanjut Sugianyar mengatakan tindakan penangkapan pelaku dan pemusnahan barang bukti ini merupakan bagian dari langkah Hard Power yang dilakukan BNN. Namun, langkah tersebut dinilainya akan semakin efektif jika dibarengi langkah lain seperti Soft Power, yang tengah digencarkan pihaknya.
Yakni dengan merehabilitasi para pecandu atau tidak memenjarakannya. “Inilah langkah Soft Power yang dinilai dapat mengatasi masalah overkapasitas Lapas, dan menekan jumlah demand (permintaan pecandu,red) di Bali yang dari penelitian LIPI angka prevalensi mencapai 15 ribu orang,” paparnya.
Kemudian langkah positif lainnya adalah Smart Power atau edukasi. Untuk itulah BNNP Bali menggandeng tokoh-tokoh ternama sepeti Jerinx, sebagai ikon penggerak masyarakat dalam memahami bahaya Narkoba. Sementara itu, Jerinx yang datang bersama sang istri Nora Alexandra sempat menceritakan alasannya bersedia bekerja sama dengan BNN.
Berawal dari sebuah lagu berjudul Barisan Badai yang ia rilis berkolaborasi dengan Antrabez saat masih menjalani masa tahanan di Lapas Kerobokan. Lantaran BNN tertarik dengan semangat dalam liriknya yang memiliki arti bagi orang untuk berubah ke arah lebih baik melawan permasalahan yang seakan barisan badai.
"Dengan lagu ini BNN ingin bekerja sama, dan sebagai karya saya merasa diapresiasi, diharapkan dapat membagi spirit positif, untuk mengubah orang ke arah lebih baik, seperti ikut hidup sehat, bersih dan tanpa narkoba. Kedepannya kerjasama ini mungkin lebih luas, seperti saya ke sekolah-sekolah untuk ikut menyampaikan edukasi," tutupnya. (bx/ges/ras/jpr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: