Bocah 3 Tahun Dianiaya hingga Tewas, Bapak Tiri Bilang Jatuh di Kamar Mandi, Warga Curiga Ada Lebab di Tubuh Korban
Reporter:
radi|
Rabu 03-11-2021,10:15 WIB
Radartasik.com, SIDOARJO — Seorang pria asal Dusun Nyamplung, Desa Sumokali, Kecamatan Candi, Sidoarjo diamankan polisi pada Senin (01/11/2021) malam. Pria bernama Dicky Setiawan(30) tersebut diduga telah menganiaya anak tirinya yang berusia 3 tahun itu hingga akhirnya tewas.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus Setja mengatakan usai ditangkap pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Termasuk juga melakukan visum terhadap jenazah korban. Hasilnya ditemukan bukti kekerasan di tubuh korban. ”Pelaku sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Oscar, Selasa (02/11/2021).
Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sebelum akhirnya pelaku diamankan polisi dia sempat mengungkapkan kepada para tetangganya bahwa anak tirinya yang berisial R meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.
Balita itu pun sempat dibawa ke rumah sakit. Hanya saja nahas, dalam perjalanan ke rumah sakit nyawa R tidak tertolong. Akhirnya jenazah korban pun dibawa pulang ke rumah mertua pelaku di Dusun Kedungkampil, Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong untuk dimakamkan di kampung tersebut.
Andai saja saat itu tetangga mertua Dicky atau orang tua dari istrinya tidak jeli, mungkin tindak kejahatan penganiayaan tersebut tidak akan ketahuan. Nah, saat sejumlah tetangga melihat jasad R, mereka merasa ada yang aneh.
Pasalnya kondisi badan bocah tersebut penuh lebam dan matanya tidak tertutup. Kemudian juga ada luka di bagian kepala. Padahal, korban awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi.
Warga yang penasaran pun akhirnya mencecar Dicky. Tapi, jawaban pemuda keji itu selalu berkelit. Akhirnya warga meminta hasil visum korban. Namun, Dicky beralasan hasil visumnya belum keluar.
Jawaban pelamku yang berbelit-belit itu memancing amarah warga. Sebab, kondisi jenazah sangat tidak biasa. Warga berasumsi R meninggal karena dianiaya. Warga sekitar pun melapor ke Bhabinkamtibmas Kedungsolo.
Beberapa warga yang geram akhirnya menghajar pelaku. Untung, tak lama kemudian polisi tiba di lokasi. Tersangka langsung digelandang ke Mapolsek Porong. Setelah dari Polsek Porong, pelaku dilimpahkan ke Polsek Candi. Sebab, TKP penganiayaan diduga terjadi di rumah pelaku di wilayah Candi.
Kejadian tersebut pun sampai terdengar ke telinga Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro. Perwira menengah itupun datang ke Polsek Candi sekitar pukul 23.00 WIB. Selain menemui pelaku, Kapolresta ingin berbicara dengan ibu korban, Wiwik Agustin.
Diketahui, Wiwik menikah siri dengan pelaku. Korban R adalah anaknya dari suami pertama. Namun, ibu korban trauma saat menjalani pemeriksaan polisi. Wiwik kerap memanggil nama anaknya. Kusumo menerangkan bahwa pelaku sudah diamankan dan diperiksa.
Sementara itu, pihak RSUD Sidoarjo membenarkan bahwa balita yang diduga dianiaya bapak tirinya tersebut sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidoarjo. Namun, saat tiba di IGD, pasien sudah dinyatakan DOA atau death on arrival. ”Pasien sudah meninggal saat datang ke IGD,” kata Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP.
Kala itu tidak ada surat permintaan visum et repertum (SPVR) dari pihak kepolisian. Karena itu, pihak rumah sakit juga tidak melakukan pemeriksaan mendalam. Bahkan tidak melakukan pemeriksaan luar.
Kepala IGD RSUD Sidoarjo dr Ivan Setiawan SpEM menambahkan, pasien balita tersebut datang ke IGD pada Senin (01/11/2021) sekitar pukul 16.00. Berdasar informasi, dia digendong bapaknya dalam keadaan basah kuyup. ”Kondisi datang, pasien tidak bernapas dan jantung tidak berdenyut sehingga dilakukan pijat jantung waktu datang,” ujarnya.
Tapi, bocah malang itu tetap tidak dapat diselamatkan. Akhirnya, jenazah dibawa pulang oleh keluarga. Berdasar pengakuan keluarga korban, balita tersebut terpeleset di kamar mandi. Kecelakaan itulah yang membuat dia kehilangan nyawa.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jenazah R telah dibawa ke RS Bhayangkara Porong dan dilakukan otopsi untuk mengetahui lebih jauh penyebab balita tersebut wafat. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: