Anak Tenggelam Belum Ditemukan, Balawista Ditambah di Pantai Karapyak

Anak Tenggelam Belum Ditemukan, Balawista Ditambah di Pantai Karapyak

radartasik.com, PANGANDARAN — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran telah membuat standar operasional prosedur (SOP) pelayanan teknis penyelamatan wisata tirta di Objek Wisata Pantai Karapyak. Hal ini sebagai buntut tenggelamnya seorang wisatawan pada Minggu (31/11/2021) lalu.


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan dalam SOP tersebut, jumlah balawista ditambah enam personel pada akhir pekan. “Karena kunjungan wisatawan pasti penuh,” terangnya Selasa (2/11/2021).

Selain itu, jumlah rambu-rambu, termasuk larangan berenang juga ditambah. “Untuk woro-woro (imbauan) juga akan ditingkatkan, termasuk melibatkan warga setempat,” jelasnya.

Tonton mengatakan tinggal meminta izin bupati untuk membuka kembali Objek Wisata Pantai Karapyak. “Tadi (kemarin, Red) sudah rapat, termasuk dengan pelaku usaha wisata dan masyarakat setempat,” terangnya.

Sementara itu, hingga hari ke tiga proses pencarian terhadap korban tenggelam masih dilakukan. “Sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” kata Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana.

Kasatpol Airud Polres Ciamis AKP Sugianto mengatakan pencarian terhadap korban masih terus dilakukan, dengan melibatkan Tim SAR gabungan. “Pencarian masih dilakukan, berharap korban segera ditemukan, tentunya dengan keadaan selamat,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pantai Karapyak Kecamatan Kalipucang ditutup sementara. Penyebabnya, karena sering terjadi kecelakaan laut yang dialami wisatawan di lokasi tersebut.

Seperti diketahui, Minggu (31/10/2021) salah seorang wisatawan Muhamad Usamah Salahudin (13) asal Kota Banjar tenggelam saat berenang di Pantai Karapyak. “Mulai sore ini (kemarin, Red) saya akan tutup dulu,” tegas Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata Senin (1/11/2021).

Menurut dia, waktu penutupan dilakukan hingga anak yang terggelam tersebut ditemukan. “Kemudian kami akan lakukan audit dan pembuatan SOP di kawasan Objek Wisata Karapyak, agar tidak terjadi lagi kasus serupa,” ucapnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: