Anak Ibu Trimah Bantah “Buang” Ibunya ke Panti Jompo, Sebut Surat Pernyataan Dibuat Pihak Panti

Anak Ibu Trimah Bantah “Buang”  Ibunya ke Panti Jompo, Sebut Surat  Pernyataan Dibuat Pihak Panti

Radartasik.com, MALANG — Anak pertama Ibu Trimah menyesalkan tindakan Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khotimah yang memviralkan surat terkait penitipan orang tuanya ke media sosial dan media massa.

Surat itu, kata dia, mengesankan anak-anak Ibu Trimah tidak bertanggung jawab dan menimbulkan persepsi telah “membuang” ibu kandung mereka. Padahal, sesungguhnya yang terjadi tidak demikian. 

Klarifikasi tersebut disampaikan anak pertama Ibu Trimah yang tidak disebutkan identitasnya lewat rekaman audio. Tak hanya itu untuk menguatkan pernyataannya,  sang anak Ibu Trimah itu pun mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dalam klarifikasi tersebut.

“Saya menitipkan ibu saya di yayasan itu, supaya lebih baik lagi. Lebih diajarkan agama yang lebih baik lagi,” kata anak pertama Ibu Trimah, melalui Kanal Jelajah Story, seperti ditulis, Selasa (2/11/2021).

Dia mengaku tidak menyangka dari pihak panti malah menyebarkan dokumen yang ditanda tangani dirinya bersama dua orang adiknya.

“Saya tidak menyangka panti itu memblow up semua dokumen-dokumen saya,” katanya.

“Saya tadinya sepenuhnya percaya sama panti itu. Saya pikir dia tulus memang menolong saya,” imbuh dia.

Dia pun menyesalkan kejadian itu menjadi viral. “Saya tau viralnya dari akun panti itu, terima kasih,” ucapnya.

Anak pertama tersebut mengungkapkan, dalam tangkapan layar bahwa alasan sibuk sehingga tidak bisa mengurus orang tua ditulis oleh panti.

“Sibuk itu surat yang dibuat oleh panti, bukan saya yang ngomong,” demikian tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut.


Surat Dibuat oleh Panti
Menurut dia, surat yang dibuat dan ditandatangani bukan sepenuhnya kemauan keluarga. Termasuk poin mengenai menyerahkan urusan pemakaman kepada panti.

“Itu surat juga bukan sepenuhnya kemauan saya. Cuma dari pihak yayasan mengatasnamakan agar tidak ribet mengurus pemakaman, kalau dibawa pulang ke Magelang akan ribet itu kata panti,” demikian tulisan dalam tangkapan layar itu.

Dalam klarifikasi sebelumnya, anak pertama Ibu Trimah juga membantah bahwa anak-anak tidak mengurus orang tua kandungnya. Bahkan ketika Ibu Trimah sakit, diurus oleh anak kedua sampai sembuh dari stoke dan kembali bisa berjalan.

Hanya saja, Ibu Trimah terus berulah sehingga kerap berujung konflik dengan menantu hingga cucu. Anak pertama juga sempat memenuhi keinginan ibunya untuk tinggal bersama anak yang laki-laki.

Tetapi dalam perjalanannya, justru kembali terjadi konflik, sehingga tidak sanggup lagi merawat Ibu Trimah. Sedangkan dirinya tidak mungkin mengurus dan tinggal bersama Ibu Trimah. Mengingat suaminya pernah dibuat sakit hati.

Dalam kebingungan itu, dia sempat berkonsultasi dengan adik-adik Ibu Trimah. Akhirnya ada satu adiknya di Borobudur yang bersedia merawat. Namun yang terjadi justru konflik lagi. Sehingga adiknya itu kembali menyerahkan kepada keluarga, karena tidak sanggup mengurus.

Hingga akhirnya keluarga memutuskan menitipkan ke Griya Lansia di Malang. Kejadian ini kemudian menjadi viral setelah sejumlah dokumen yang mereka tanda tangani tersebar di media sosial. (yud/radarcirebon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: