Siswa dan Guru Joget-joget Tanpa Prokes, Kepala Sekolah Bakal Dipanggil KCD Pendidikan

Siswa dan Guru Joget-joget Tanpa Prokes, Kepala Sekolah Bakal Dipanggil  KCD Pendidikan

Radartasik.com, SUKABUMI — Di tengah masih diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di wilayah Kabupten Sukabumi, para siswa dan guru di SMAN 1 Cisolok justru melakukan kegiatan yang mengabaikan protokol kesehetan.

Mereka justru berkerumun dan asyik berjoget ria tanpa mengenakan masker dengan dalih sedang melaksanakan Hari Ulang Tahun atau milad sekolahnya. Peristiwa tersebut terekam dalam video yang viral di aplikasi perpesanan instan WhatsApp. 

Radar Sukabumi pun menerima dua video dengan kegiatan yang sama. Terlihat sejumlah pelajar sekolah menengah atas dan guru, satu di antaranya berseragam Aparatur Sipil Negara (ASN) asyik berjoget, berkerumun, tanpa jaga jarak dan tanpa mengenakan masker.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Wakil Kepala SMAN 1 Cisolok Kabupaten Sukabumi Herman membenarkan video dan kegiatan tersebut. “Begini supaya clear aja ya, kebetulan hari ini milad SMAN 1 Cisolok yang hadir dari komite, kita sudah beres sambutan dan sebagainya. Tiba-tiba ada surprise dari anak-anak kelas 12 kami lagi duduk-duduk saja dan bukan saya saja dilihat di video, ada bapak kepala (sekolah) saya dan kesiswaan,” ujar Herman kepada wartawan, Senin (01/11/2021).
 
Herman mengaku terpaksa ikut berjoged kendati sebelumnya sempat menolak. Namun apa daya, para siswanya memaksa untuk hadir ke tengah lapangan untuk berjoget bersama.

“Dipaksa oleh anak kelas 12, itupun saya sudah meronta-ronta, ya namanya kondisi sedang seperti itu sebenarnya. Tapi betul hari ini ada kegiatan SMAN Cisolok ada milad SMA Cisolok ke-22,” paparnya.

Adapun pria yang mengenakan pakaian ASN, Herman menyebut itu adalah sang kepala sekolah yang juga diminta sama-sama oleh siswa untuk ikut berjoget bersama mereka.
 
“Anak-anak kelas 12 kasih surprise, dengan lagu ulang tahun terus ada medley, bukan abdi (saya) saleresna (sebenarnya) ternyata ada Pak Rudi yang baju biru ada juga bapak kepala sekolah pakai baju pemda,” ujar Herman.

Ia menegaskan, sebelumnya dia sudah mengimbau dalam kegiatan itu tidak boleh ada kerumunan. “Kita sudah wanti-wanti, sebelummya jangan ada kegiatan yang (menimbulkan) kerumunan-kerumunan yang banyak. Itu juga protokol sudah diterapkan, ya diluar kami (muncul) surprise itu. Kami juga dipaksa juga orang itu harus kedepan malahan dari komite kan ada juga,” beber Herman.

Soal sejumlah orang yang tampak tidak memakai masker, Herman beralasan bahwa sebenarnya dia juga membawa dan memakai masker.
 
“Saya selesai sambutan itu sebenarnya bawa masker waktu sambutan saya enggak, dibuka masker sudah selesai lagi minum udah beres itu tiba-tiba dikasih kejutan itu jadi spontanitas bukan sengaja, tahu lah saya juga paham sekali, bahkan saya itu guru yang di sekolah ke anak-anak bukan enggak mau nerima anak bersentuhan salam, biasanya wajib itu,” paparnya. 

“Saya menolak, saya jelaskan bahwa bapak salah satu yang pernah kena, enggak mau terulang lagi, saya juga sebagai pendidik tahu percis. Tapi karena tadi situasi dan kondisi ke kelas ketemu tidak lepas masker. Karena situasi kondisi spontanitas itu,” beber lagi.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman mengaku sudah mengetahui soal video tersebut. Ia juga menyesalkan peristiwa itu terjadi di tengah pandemi dan Kabupaten Sukabumi masih berstatus PPKM Level 3.

“Itu kembali ke tugas pokok dan fungsi kepala sekolahnya, tapi barusan sudah ini SMAN Cisolok akan dipanggil oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan itu kan provinsi ya kewenangannya,” papar Andi.

Andi menegaskan, terkait pengawasan sendiri akan dikembalikan kepada Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. “Nanti Satgas kecamatan akan memantau kalau sudah ada kasus, tim tracer kecamatan kan sudah ada. Pasti akan dipantau, kalau sudah kerumunan begitu akan dipantau kalau ada kasus satu saja ya semua akan di test,” pungkas Andi. (ris/e)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: