Teror Geng Motor Meresahkan, Peran Orang Tua dan Sekolah Harus Dimaksimalkan

Teror Geng Motor Meresahkan, Peran Orang Tua dan Sekolah Harus Dimaksimalkan

radartasik.com, CIAMIS — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis menilai aksi geng motor sudah meresahkan masyarakat, pasalnya ulahnya sangat brutal dan tanpa pandang bulu. Persoalan ini pun harus dijadikan perhatian serius pemerintah dan aparat kepolisian.


Anggota Komisi D DPRD Ciamis Yogi Permadi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sekali teror geng motor kembali terjadi, padahal belum lama ini dua pemuda juga menjadi aksi pembacokan dari berandalan bermotor tersebut. Tentunya ini perlu perhatian semua pihak, karena persoalan geng motor ini tidak hanya bisa diselesaikan satu pihak.

“Perang orang tua, pihak sekolah harus turut serta menyelesaikan persoalan ini. Karena, geng motor ini didominasi kalangan remaja yang masih duduk di bangku sekolah,” ujarnya kepada Radar, Senin (1/11/2021).

Menurut dia, persoalan ini harus segera disikapi serius oleh semua pihak, karena kalau terus dibiarkan akan semakin parah. “Kemudian kepolisian juga bisa segera mengusut tuntas terkait aksi geng motor yang sudah melukai empat remaja tersebut, sehingga bisa menjadikan efek jera,” harap dia.

Dalam hal ini, kata dia, peran orang tua mengawasi anak saat di rumah dan lingkungan sangat penting sekali. Kemudian, pihak sekolah juga harus benar-benar ketat kepada anak didiknya serta berikan pemehaman kalau berorganisasi geng motor itu tidak baik. “Ini memang harus disikapi serius oleh semua elemen agar persoalan segera teratasi,” kata dia, menjelaskan.

Ketua Yayasan Bina Pandu Mandiri Ciamis  Didi Ruswendi menambahkan, perhatian orang tua ini sangat penting sekali dalam menyelesaikan persoalan geng motor. Orang tua harus selalu memberikan pendidikan dan memantau aktivitas anaknya, sehingga tidak mengarah kepada hal-hal negatif.

“Saat di sekolah anak tersebut tanggung jawab sekolah dan di luar sekolah adalah tanggung jawab masyarakat, terutama orang tuanya,” kata dia, menjelaskan.

Menurut dia, secara pribadi sering melihat gerombolan motor itu konpoi setiap malam minggu. “Kalau di lihat kebanyakan mereka ini masih usia remaja dan mungkin berstatus pelajar. Yang disayangkan aksi konpoinya itu membahayakan pengendara lain, karena tidak menaati peraturan lalu lintas,” ujar dia. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: