Optimis Ekonomi RI Sembuh, OJK Sebut Kepercayaan Investor Menguat

Optimis Ekonomi RI Sembuh, OJK Sebut Kepercayaan Investor Menguat

Radartasik.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, pemulihan ekonomi Indonesia terus membaik serta penanganan penyebaran pandemi Covid 19 telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso juga mencatat terdapat pergeseran preferensi investor asing dari Surat Berharga Negara ke pasar modal Indonesia. Hal itu mencerminkan rasa optimisme para pelaku pasar modal terhadap pemulihan ekonomi.

“Menggambarkan kepercayaan investor terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (30/10).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 7,07 persen (yoy) pada triwulan II 2021. Angka tersebut membaik dari kinerja pada kuartal pertama 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 0,71 persen (yoy). Pemerintah memperkirakan hingga akhir tahun pertumbuhan mencapai 3,7 hingga 4,5 persen.

Wimboh memaparkan, kepercayaan investor terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia juga terlihat dari nilai penghimpunan dana yang hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp 273,9 triliun dan 40 emiten baru yang telah melakukan penawaran umum.

Jumlah ini melampaui perolehan di tahun 2020 sebesar Rp 118,7 triliun. Selain itu, pasar modal juga mencatat lonjakan pertumbuhan investor pasar modal terutama dari kalangan milenial. Hingga 21 September 2021 tercatat investor di pasar modal Indonesia sebanyak 6,4 juta orang atau tumbuh 100,51 persen (yoy).

“Oleh karena itu, kami mengajak anda berinvestasi di Indonesia khususnya di pasar modal dan menikmati hasil investasi yang baik,” ucapnya.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah memberikan banyak insentif investasi seperti pengurangan tarif 2 persen dari pajak penghasilan badan untuk emiten, pengurangan pajak atas bunga obligasi korporasi dari 20 persen menjadi 10 persen dan juga omnibus law yang sangat menyederhanakan perizinan untuk investor global.

Di samping itu, pemerintah juga terus membangun infrastuktur guna mempermudah akses dan meningkatkan efisiensi yang akan menambah keuntungan bagi para investor.

Wimboh juga mengatakan OJK akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan peran pasar modal, antara lain melalui dukungan penyusunan kebijakan yang akomodatif bagi start-up dan perusahaan teknologi berskala unicorn untuk melakukan IPO di bursa, pembentukan Securities Crowdfunding (SCF) untuk UMKM, menerbitkan kerangka regulasi untuk Bank Digital, memperbarui pengaturan peer to peer lending dan meninjau pengaturan insurtech.

Selain itu juga terus membuka akses pasar modal bagi UMKM yang banyak menyerap tenaga kerja serta berorientasi ekspor dan ramah lingkungan sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

“OJK sedang menyiapkan kebijakan mengenai Multiple Voting Shares agar para pemilik start-up dapat mempertahankan perkembangan usahanya sesuai dengan visi dan misi awal perusahaan,” ujarnya.

Sementara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemulihan ekonomi juga tercermin dari peningkatan permintaan domestik yang cukup signifikan.

“Hal itu menjadi sumber utama perbaikan kinerja PDB dengan seluruh komponen sisi permintaan menunjukkan pertumbuhan yang solid, terutama komponen konsumsi rumah tangga dan pemerintah,” tuturnya.

Luhut juga menyampaikan kasus lonjakan Covid-19 dan pembatasan mobilitas yang ketat dimulai pada akhir kuartal II dan berakhir pada akhir kuartal III kemungkinan mempengaruhi angka kuartal III. Namun dengan penanganan Covid-19 yang solid, pemulihan yang kuat di akhir tahun ini masih dapat dicapai di masa mendatang. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: