4 SD di Kota Tasik Berpeluang Dimerger

4 SD di Kota Tasik Berpeluang Dimerger

radartasik.com, TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya menggelar SosiaA­lisasi Kegiatan Pembinaan KelemA­bagaan dan Manajemen Sekolah Dasar (SD) Negeri di Favehotel Kota Tasikmalaya, Rabu-Jumat (27-29/10/2021). Dalam kegiatan itu dibahas rencana merA­ger kompleks SDN Pengadilan, SD CieunA­teung, SD Tuguraja dan SD Siluman.


Tujuan kegiatan sosialisasi tersebut sebagai dasar kajian apakah dilakukan penyatuan sekolah/merger atau penguatan. Keputusannya pada tahun 2022 sudah mulai merger atau penguatan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Mohammad Dani SPd MM mengatakan, sosialisasi ini untuk menimbang kebijakan merger atau penguatan lembaga pendidikan. Tentunya dalam kajian-kajian yang komprehensif dan pro-publik.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengundang berbagai pihak seperti kepala sekolah, persatuan orang tua murid, komite, camat, lurah dan tokoh masyarakat dalam sosialisasi ini.

“Sosialisasi ini melibatkan seluruh stakeholder untuk diberikan pemahaman merger,” katanya kepada Radar, Jumat (29/10/2021).

Merger sekolah, kata ia, yakni menyatukan dua atau lebih sekolah guna mencapai pengelolaan yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.

“Tujuannya merger ini agar efisien dan efektif dalam pelayanan dan peA­ngeA­A­lolaan pendidikan sesuai 8 stanA­dar nasional pendidikan,” ujarnya.

Oleh karenanya, saat kajian mempertimbangkan 8 SNP yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Tim yang dilibatkan yakni para pengawas, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya, lembaga organisasi dan kepegawaian.

“Eksekusi dalam penetapan merger atau penguatan pada 2022 setelah melaksanakan kajian teknis. Tentunya seperti ketersediaan lapangan upacara, lahan bermain, dan tidak ingin menghilangkan kemaslahatan,” katanya.

Saat ditanya kompleks SD mana yang akan dimerger? Ia mengA­ungkapkan belum bisa memutuskan. “Harus menunggu hasil kajian terlebih dahulu,” ujarnya.

Kemudian, bagi SD termerger tidak mempengaruhi antrean kepala sekolah. Misal ada lima SD dimerger bisa ditempatkan ke yang lain. “Karena saat ini banyak kepala sekolah yang kosong. Tahun depan butuh sekitar 64 kepala sekolah lagi,” katanya.

Senada, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Agus Permana SPd MM menjelaskan, sosialisasi ini tentang penyatuan sekolah atau merger. “Kegiatan ini dalam rangka sosialisasi pemahaman merger kepada masyarakat,” ujarnya.

Adapun untuk output sosialisasi tersebut, nantinya akan ada berbagai kajian, antara lain sarana-prasarana, peserta didik, aset dan pengelolaannya, sumber daya manusia atau tenaga pendidik dan kependidikan, dan termasuk kajian kesiswaan.

“Setelah sosialisasi ini, kita ada tim penyusun merger untuk melakukan kajian,” katanya.

Setelah dilakukan kajian beberapa dimensi/komponen tersebut, tentu juga ada pilihan yakni merger penuh atau penguatan.

Kalau hasilnya ternyata penguatan berarti tidak dimerger. Maksudnya sekolah ini kurang ruang kelas ditambah, kurang guru di tambah, kurang anggaran ditambah.

Namun, ketika ternyata harus merger, tidak ada pilihan lain. Itu karena memiliki dasar pijakan dari hasil kajian, mau tidak mau tahun depan riilnya yaitu merger. “Ketika kesimpulan 2022 merger harus dilakukan,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: