Rektor UI Temui Menpora, Siapkan Rencana Kurikulum untuk Atlet

Rektor UI Temui Menpora, Siapkan Rencana Kurikulum untuk Atlet

Radartasik.com — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menerima audiensi Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro. Pertemuan ini membahas sejumlah hal, terutama terkait penjajakan kerja sama Kemenpora dengan UI, baik di bidang kepemudaan maupun di bidang olahraga.

“Kami mendiskusikan berbagai hal baik itu untuk bidang kepemudaan maupun bidang olahraga yang bisa dikerjasamakan dan bisa kita kembangkan untuk prestasi olahraga supaya lebih baik ke depan,” ujar dia, Rabu (27/10).

Menurutnya, dukungan perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan pemuda dan olahraga. Sebab, kalau perguruan tinggi sudah bergerak, maka bisa dipastikan elemen masyarakat lainnya akan ikut.

Menpora pun mengapresiasi dan menyambut baik program yang sudah dicanangkan UI, yakni Kampus Merdeka, Merdeka Belajar terutama terkait penyeimbangan intelektualitas dan tingkat kebugaran.

Di sisi lain, juga dicanangkan kurikulum khusus atlet, sehingga pemuda yang beprestasi maka hal tersebut akan dikonversi jadi prestasi akademik.

“Program-program yang sudah disiapkan sebagai implementasi dari Kampus Merdeka, Merdeka Belajar di UI apa yang disampaikan pak Rektor tadi tentu sangat bisa kita desain sebagai satu kerja sama antara Kemenpora dan UI,” katanya.

Menpora Amali berharap apa yang sudah dirancang UI tersebut menjadi contoh yang baik dan para orang tua tidak lagi khawatir ketinggalan akademik saat anak-anaknya menjadi atlet berprestasi.

“Masyarakat yang punya keinginan bagi anak-anaknya untuk menjadi atlet dan olahragawan berprestasi tetapi tanpa ketinggalan dari sisi akademiknya. Nah ini oleh Rektor sudah dirancang, sehingga itu akan bisa dikerjakasamakan dengan Kemenpora,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UI Ari Kuncoro menjelaskan bahwa beberapa negara yang olahraganya maju adalah mereka yang melibatkan perguruan tinggi dalam perekrutan atlet-atlet berprestasi.

“Sebagai contoh, turnamen basket itu kalau di Amerika Serikat itu NCAA Basketball Collage. Jadi di sana dia akan menjalani kurikulum, tapi dia juga adalah atlet dan beasiswanya adalah sebagai atlet,” ujarnya.

Kata dia, para atlet di NCAA tersebut memiliki kurikulum sendiri yang sudah disesuaikan dengan ilmu keolahragaan. “Jadi misalanya dia, mempelajari sejarah, ya sejarah olahraga. Kalau statistik, dia mempelajari bagaimana masuk ke ring basket, berapa kali dari kiri, berapa dari kanan,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini akan mengintegrasikan kehidupan orang yang ingin berkarir di bidang olahraga. Dan itu akan dimulai dari sejak dia kecil mulai dari sejak kecil hingga masuk ke Perguruan Tinggi.

“Termasuk nanti ketika dia tidak lagi menjadi atlet, dia biasa menjadi analis, atau pelatih atau bahkan manajer Sepakbola misalnya. Jadi semacam ada kesinambungan karir, ini adalah bagaimana karir olahraga dapat dikembangkan secara nasional. Saya rasa kami perguruan tinggi berniat berkontribusi untuk ini,” pungkasnya. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: