Ketua IPW Nilai Kemampuan Anggota Polisi untuk Kendalikan Emosi Kurang, Terkait Serangkaian Kejadian Terkini
Reporter:
radi|
Selasa 26-10-2021,10:45 WIB
Radartasik.com, JAKARTA - Insiden penembakan yang dilakukan oknum anggota Polri berinsial MN terhadap sesama anggota kepolisian, yakni Briptu Khairul Tamimi alias Momon di Lombok Timur, NTB, menghebohkan publik. Apalagi insiden ini terjadi di tengah banyaknya sorotan terhadap tindakan arogan beberapa oknum anggota Polri baik terhadap masyarakat maupun kepada sesama polisi.
Mennaggapi kejadian itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan bahwa penembakan itu menunjukkan rendahnya tingkat pengendalian diri anggota Polri khususnya yang bermasalah. "Sehingga tidak mampu mengatasi tekanan psikis dalam pelaksanaan tugasnya," ujar Sugeng seperti dilansir jpnn.com, Selasa (26/10/2021).
Tak hanya itu IPW pun meminta kepolisian bisa bersikap tegas dan tak pandang bulu atas kejadian penembakan sesama anggota polisi tersebut.
“Atas kasus tertembaknya Briptu Khairul Tamimi ini pastinya adalah tindak pidana Pasal 338 KUHP dan harus dipecat,” tegas Sugeng.
Sugeng pun lantas menyinggung kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar kepada bawahannya. Kemudian pembantingan mahasiswa di Kabupaten Tangerang, Banten, yang dilakukan Brigadir NP.
“Selanjutnya kasus polisi lalu lintas di Deli Serdang yang memukul pemuda menunjukkan ketidakmampuan pengendalian emosi anggota Polri,” kata Sugeng. Untuk itu, dia meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi lagi anggotanya yang memegang senjata api.
“Anggota Polri yang memegang senjata harus betul-betul ketat. Harus dilakukan tes ulang psikologis pada anggota pemegang senjata,” tegas Sugeng. (cuy/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: