Dana Bantuan PKH Raib di Rekening. Ternyata Pelakunya...

Dana Bantuan PKH Raib di Rekening. Ternyata Pelakunya...

Radartasik.com - Kasus dugaan pemotongan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Gresik, kini ada perkembangan baru. SM, salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM), belakangan mengaku sebetulnya uang bantuan dari Kemensos itu selalu cair.

Awalnya, saat ditemui Jawa Pos di rumahnya pada 4 Oktober 2021, pkul 12.00 WIB, bapak dua anak itu mengaku dirinya tidak menerima uang PKH sejak 2020. Namun, anehnya di buku rekening tabungan selalu ada transaksi uang keluar. Karena itu, muncul dugaan ada pihak yang diam-diam mencairkan bantuan tersebut.

Pengakuan SM itupun membuat kaget pendamping PKH. Tidak lama, SM diajak untuk melakukan print rekening ke bank. Tujuannya, mengetahui jejak transaksi. Benar, setiap kali ada pencairan uang dari pihak bank, dana PKH tersebut selalu ada yang mengambil.

Siapa yang mengambil? Usut punya usut, orang yang mengambil adalah anak kandung sendiri. Fakta itu dibuktikan dari rekaman CCTV. Yang terlacak mengambil dana PKH itu adalah anak kedua SM.

Koordinator Daerah PKH Gresik Lestari Widodo ketika dikonfirmasi terkait kasus di Sukoanyar itu menyatakan, pihaknya memang telah melakukan penelusuran. Dia pun sudah mendapat surat keterangan dari pihak BNI. Surat bernomor GRK/05/4265 itu menjelaskan, nasabah BNI atas nama (SM) pada 6 Oktober 2021 datang ke BNI Cerme bersama anaknya.

Nah, pada saat itu SM menyampaikan bahwa terdapat dana keluar dari rekening miliknya. Padahal, dia merasa tidak menerima dananya. Namun, ada transaksi penarikan uang sebesar Rp.350.000, tertanggal 2 April 2021.

Setelah dilakukan pengecekan mutasi rekening, lanjut Widodo, diketahui bahwa dana tersebut ditarik melaui mesin ATM di kawasan Cerme. Lalu, ditelusuri rekaman CCTV. Ternyata, dari rekaman itu terlihat anak kedua SM yang mengambil. Saat itu, mengenakan baju hitam.

Widodo menambahkan, pihak bank juga menjelaskan bahwa saldo akumulatif yang tercetak di buku tabungan nasabah bersangkutan mulai 31 Desember 2017 hingga 3 April 2021, tercetak sebesar Rp 5.891.753. Artinya, semua dana PKH untuk SM sudah tersalurkan.

Sebetulnya, pihak pendamping PKH sudah menjelaskan persoalan itu kepada para KPM di Balai Desa Sukoanyar. Yakni, pada 4 Oktober 2021 lalu. Saat itu, SM pun sudah paham dengan permasalahannya yang terjadi. Yang bersangkutan juga telah mengakui bahwa uang PKH selalu cair dan telah diambil.

''Dengan demikian, duduk persoalannya sudah jelas. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,'' harap Widodo. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: