Atlet Muaythai Kabupaten Tasik Tetap Berprestasi dengan Keterbatasan

Atlet Muaythai Kabupaten Tasik Tetap Berprestasi dengan Keterbatasan

radartasik.com, SINGAPARNA - Gedung Ukhuwah di Kecamatan Singaparna menjadi tempat berlatih Muaythai Kabupaten Tasikmalaya setiap Selasa dan Jumat, sore. Namun, para atlet terkadang merasa bingung ketika arena berlatihnya bentrok dengan persiapan hajatan pernikahan.


“Saat saya sampai di gedung mulai bingung, walaupun belum terlihat atlet berdatangan untuk berlatih. Tetapi dalam gedung sudah dipenuhi dengan peralatan dan perlengkapan dekorasi pernikahan.Tidak ada ruang sedikit pun yang bisa digunakan secara bebas untuk atlet-atlet Muaythai Pengcab Kabupaten Tasikmalaya berlatih,” ujar Pelatih Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya Adi Septian Nugraha kepada Radar, kemarin.

“Terkadang kami bersitegang juga dengan pekerja dekorasi hajatan, meski mereka akhirnya mengalah karena memang hari ini jadwal bagi kami dengan gedung yang telah kami bayar dari iuran anak-anak yang datang berlatih,” kata dia, menambahkan.

Menurut dia, kondisi ini kerap terjadi terutama pada jadwal latihan setiap hari Jumat, di mana Sabtu-Minggu sering digunakan untuk pernikahan atau kegiatan lainnya yang membutuhkan persiapan sehari sebelumnya. “Makanya, kami ingin sekali memiliki tempat yang refresentatif untuk berlatih dengan peralatan yang memadai. Sehingga anak-anak tidak perlu lagi memikirkan iuran untuk membayar sewa gedung setiap bulannya,” kata pelatih yang sudah mengantongi sertifikat nasional sebagai pelatih beladiri Muaythai.

Menurut dia, dengan segala keterbatasan tersebut, Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya bersama Manager Tim Ferywan Triyono ternyata mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang menjuarai berbagai even yang diselenggarakan di sejumlah daerah.

“Yang sudah berprestasi ada Rifki Nurjaman yang mampu meraih medali perak Kejurda Jabar kelas 51 kg, Sinta meraih medali perak porda 2018 di Bogor pada kelas 60kg, Rivaldi Nugraha meraih medali emas even Ksatria Fight 2019 di Bandung kemudian medali perak Kejurda Cirebon 2019 kelas 54 kg,” ujar dia.

Kemudian, kata dia, Rizki Rahayu meraih medali emas Kejurnas Tangerang dan medali emas kejurda Bandung serta medali perak event Ksatria Fight Jakarta kelas 57 kg, M. Rivaldy medali perunggu porda 2018 di Bogor kelas 48 kg dan Kejurda Cirebon meraih perunggu pada tahun 2019, Dhalvas medali perak Kejurda Cirebon 2019 kelas 48kg, Sansan medali perak Kejurda Cirebon 2019 kelas 45kg, MAzis medali emas even cirebon, medali perunggu porda 2018 di Bogor kelas 67 kg, Indri medali perak porda 2018 Bogor, Fania medali perunggu porda 2018 Bogor, Oki Nirmalasari medali emas porda Bogor 2018, Aulian medali perunggu porda Bogor 2018 dan medali emas Kejurda Bekasi kelas 57kg, serta Deva medali emas even Ksatria Fight dan perunggu Kejurda Cirebon kelas 65 kg.

“Termasuk satu atlet perempuan dengan jam terbang tinggi serta prestasi yang luar biasa adalah Falda Pramesti dengan catatan Juara 2 Jabar Muaythai Challenge 2014, Juara 2 Walikota Cup Tangerang 2015, Juara 2 Bandung Fighting Club 2015, Juara 1 Kejurda Jawa Barat di Bekasi 2016, Juara 1 Kejurda Jawa Barat di Tasikmalaya tahun 2016, Juara 2 BFC Duel 2016, Juara 1 DK Kickboxing Jawa Barat 2017, Juara 3 Babak kualifikasi porda 2017, Juara 1 Ksatria Muaythai sesi 1 Bekasi 2018 yang menganugerashkannya sebagai The Best Female Fighter, Juara 1 Ksatria Muaythai Final Jakarta 2018, serta Juara 3 Porda Jawa Barat 2018,” ujar dia.

Melihat deretan prestasi yang ditorehkan, kata dia, anak-anak muda Kabupaten Tasikmalaya rasanya tidaklah berlebihan apabila kemudian Pemkab Tasikmalaya memberikan perhatian lebih. “Misalkan menyediakan tempat berlatih yang refsentatif, tidak lagi harus rebutan dengan dekorasi acara pernikahan serta ditunjang pula dengan perlengkapan yang memadai, dengan pola keseimbangan asupan gizi dan diet makanannya,” harapnya.

Pengurus yang juga Pelatih Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya Fikri Taopik menambahkan, setiap triwulan KONI selalu memberikan uang pembinaan untuk atlet. Anggaran tersebut selalu dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Tetapi merogoh kocek pribadi para pengurus justru lebih besar dikeluarkan demi memberikan dukungan sepenuhnya terhadap atlet yang penuh semangat untuk mengharumkan nama daerahnya,” pungkasnya. (yfi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: