Dirjen GTK ke Calon Guru Penggerak : Bukan Hanya Mengajar dan Mendidik, Tapi...

Dirjen GTK ke Calon Guru Penggerak :  Bukan Hanya Mengajar dan Mendidik, Tapi...

radartasik.com, JAKARTA  — Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril, mengingatkan kepada para calon Guru Penggerak angkatan ke-4, jika pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban lebih baik lagi. Hal itu dikatakan Iwan, dalam pembukaan Program Guru Penggerak Angkatan ke-4 secara daring.

“Bukan hanya mengajar dan mendidik atau membahas kurikulum dan hasil belajar, namun untuk melahirkan generasi pembaharu yang akan menjawab panggilan dan tantangan zaman, baik masa kini maupun masa depan,“ ungkap Iwan, Jumat (15/10).

Iwan mengatakan, melalui Program Guru Penggerak, pemerintah ingin menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, yakni membangun ekosistem pendidikan di Indonesia yang merdeka dalam belajar serta selalu berpihak kepada peserta didik.

 “Berpihak kepada murid inilah yang harus menjadi orientasi utama setiap pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia,” tutur Iwan.

Sementara itu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Praptono menuturkan, program pendidikan calon guru penggerak dilaksanakan dalam rangka memantapkan empat pilar pendidikan guru penggerak, yaitu kepemimpinan pembelajaran, pembelajaran yang berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, serta komunitas praktik.

“Pendidikan ini tentunya untuk mewujudkan rasa nyaman, bahagia kepada para peserta didik kita yang semuanya itu dapat ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan. Bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan,” kata Praptono.

Selain 8.053 calon guru penggerak, program pendidikan selama sembilan bulan ini juga akan melibatkan para pengajar praktik sebanyak 1.641 peserta, fasilitator sebanyak 549 peserta dan juga akan melibatkan para instruktur terbaik sebanyak 50 orang.

Sebelumnya, sebanyak 2.395 dari 2.460 calon guru penggerak dan 507 pengajar praktik telah lulus mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan 1. Sementara itu, sebanyak 2.800 calon guru penggerak dan 564 pengajar praktik masih mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan 2.

Saat ini, para calon Guru Penggerak angkatan 2 sudah menyelesaikan modul paket 3 dan akan masuk ke lokakarya ke-6 serta pendampingan individu ke-5. Sementara itu, calon Guru Penggerak angkatan 3 telah menyelesaikan modul 1.4, dan akan masuk ke pendampingan individu dan lokakarya ke-3.

“Melalui Program Guru Penggerak, kita akan mengubah paradigma kepemimpinan pendidikan Indonesia, dari paradigma kepemimpinan yang berfokus kepada administrasi pendidikan menjadi paradigma kepemimpinan yang berfokus kepada pembelajaran murid,” pungkas Iwan. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: