Bendungan Leuwikeris Sedot Anggaran Rp 2,8 Triliun

Bendungan Leuwikeris Sedot Anggaran Rp 2,8 Triliun

radartasik.com, JAKARTA - Pembangunan bendungan Leuwikeris di dibangun di perbatasan dua wilayah, yakni Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, progres pembangunannya saat ini telah mencapai 82 persen. Bendungan tersebut ditargetkan rampung dan dilakukan impounding (pengisian air) pada tahun 2023 mendatang.


Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugeng Harianto menjelaskan, bendungan Leuwikeris dibangun dalam 5 paket pekerjaan dengan nilai total Rp 2,8 triliun.

Pekerjaan konstruksi sendiri dimulai pada tahun 2016 dan ditargetkan rampung pada 2022 mendatang. Jika sudah selesai, nantinya bendungan ini akan menjadi solusi masalah ketersediaan air untuk pertanian dan akan berkontribusi bagi 3 wilayah, yakni Kabupaten CIamis, Kabupaten Tasikmalaya, hingga Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah.

“Sampai saat ini progres bendungan sudah mencapai 82 persen kurang lebih,” ujar Sugeng kepada awak media dalam agenda press tour Forwapu, di Tasikmalaya, Rabu (13/10/2021).

Progres konstruksi paket 1 bendungan Leuwikeris dilaporkan telah mencapai 55,57 persen. Pekerjaan pada Paket 1 menelan anggaran senilai Rp 867 miliar, dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk dan PT Bahagia Bangun nusa dengan skema kerja sama operasi (KSO). Lingkup pekerjaan paket 1 adalah bendungan utama (main dam) dan fasilitas dengan masa pekerjaan 1.848 hari kalender.

Kemudian, paket 2 dikerjakan oleh KSO PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 461,8 miliar. Pekerjaan paket 2 ini telah tuntas dilakukan, antara lain adalah bangunan pelimpah, hidromekanikal dan elektrikal, pengelak, access road dan saluran u-dith, dengan masa pelaksanaan 752 hari kalender.

Sama halnya paket 2, paket 3 juga telah selesai dikerjakan dengan lingkup pekerjaan yaitu terowongan pengelak dan jalan akses senilai Rp 385,2 miliar, dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero). Selanjutnya, paket 4 dengan lingkup pekerjaan access road, plugging terowongan pengelak, hydro mekanikal dan elektrikal, instrumentasi, dan peralatan penunjang, saat ini progresnya sudah mencapai progres 87,27 persen.

Paket ini dikerjakan oleh tiga kontraktor yakni Hutama Karya, Waskita Karya, serta PT Basuki Rahmanta Putra dengan anggaran Rp 804,3 miliar. Sementara progres konstruksi paket 5 sudah mencapai 98,78 persen dengan lingkup pekerjaan pembangunan terowongan pengelak, bangunan pengambilan, hidromekanikal, dan jembatan cikembang. Paket ini dikerjakan oleh Waskita Karya dan Adhi Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 289,7 miliar.

Manfaat Bendungan

Bendungan Leuwikeris merupakan Infrastruktur SDA dan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Sugeng menjelaskan, Bendungan Leuwikeris memiliki 5 manfaat bagi masyarakat, pertama yakni mendorong peningkatan indeks pertanian (IP) melalui irigasi di wilayah Ciamis, Tasik, dan Cilacap seluas 11.216 hektare lahan

“Manfaat irigasi, selama ini ada 2 juta (Meter kubik) air yang terbuang ke laut. Dengan dibangunnya bendungan ini kita berharap sebagian besar volume sesuai kapasitas akan tertampung di bendungan Leuwikeris ini. Selama ini air yang terbuang ke laut ini kan tidak termanfaatkan,” ungkapnya. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: