Wenger Akan Ubah Aturan Offside
Reporter:
ocean|
Rabu 13-10-2021,14:22 WIB
Radartasik.com, KONTROVESI gol Kylian Mbappe saat Prancis kontra Spanyol pada final UEFA Nations League membuat Arsene Wenger, direktur pengembangan sepak bola dunia FIFA, berencana mengubah aturan offside.
Mbappe dalam posisi offside saat Theo Hernandez melepaskan umpan. Tetapi, Eric Garcia melakukan pergerakan yang menghalangi umpan dan menyentuh bola lebih awal sebelum Mappe. Otomatis, posisi Mbappe menjadi onside.
Dikutip dari Mundodeportivo, Wenger mengatakan ada peluang bagus bahwa offside akan otomatis pada saat Piala Dunia 2022 di Qatar. ”Ini akan menjadi evolusi besar berikutnya dalam dunia perwasitan,” tambah mantan manajer Arsenal.
Dia tidak mengungkapkan bagaimana kemajuan teknologi seperti itu akan diterapkan. ”Saya berkewajiban untuk merahasiakannya,” ungkap pelatih berjuluk The Profesor itu.
Meskipun keputusan offside saat ini dibuat dengan menggunakan video wasit (VAR/Video Assistent Referre), Wenger menyarankan intervensi teknologi dapat bertindak pada kecepatan yang lebih tinggi, dengan cara otomatis untuk menyelesaikan situasi kontroversial selama pertandingan.
Dia menyebut perubahan ini sudah diproses oleh FIFA setelah diumumkan pada Juni 2020 bahwa mereka sedang mempertimbangkan mengembangkan teknologi semi-otomatis untuk memberi sinyal offside.
Teknologi ini juga untuk memberikan informasi tambahan yang akan menyederhanakan pengambilan keputusan wasit dan mengoptimalkan analisis gambar.
Oleh karena itu, menurut Wenger, pelaksanaan proyek tersebut harus dipercepat dengan mempertimbangkan Piala Dunia Qatar yang akan berlangsung dari 21 November hingga 18 Desember 2022.
Piala Dunia Tiap Dua Tahun
Wenger juga menjadi berita utama untuk idenya mengadakan Piala Dunia setiap dua tahun. Bukan empat tahun seperti saat ini.
Proyek ini telah membangkitkan oposisi yang kuat di sektor-sektor tertentu dari sepak bola dunia dipimpin oleh UEFA.
Wenger bersikap terbuka dan memahami keengganan sejumlah pihak terkait idenya karena ada aspek emosional di sekitar turnamen.
”Reformasi yang saya usulkan adalah bagian dari reformasi kalender. Saya ingin mengurangi jumlah pertandingan kualifikasi,” bantah dia.
”Jika gengsi dikaitkan dengan jarak antarkompetisi, maka Piala Dunia perlu diselenggarakan setiap delapan tahun,” canda Wenger.
Dia menegaskan kembali keyakinannya bahwa dunia bisa memiliki kompetisi yang hebat setiap tahun. Bergantian Piala Dunia dengan turnamen kontinental.
”Seperti Kejuaraan Eropa atau Copa America dengan 25 hari istirahat sebelumnya dijamin untuk mempertahankan para pemain,” tuturnya.
FIFA akan menerbitkan laporan lengkap tentang masalah ini pada bulan November, sebelum pertemuan puncak dunia akhir tahun, untuk memutuskan apakah akan memperkenalkan reformasi atau tidak. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: