De Bruyne: Belgia Berat Bersaing dengan Prancis dan Italia
Reporter:
ocean|
Selasa 12-10-2021,16:22 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Bintang Manchester City Kevin De Bruyne menegaskan tidak realistis bagi Belgia untuk bersaing dengan kelas berat seperti Prancis dan Italia.
Pemain berposisi gelandang ini menyatakan hal tersebut setelah Belgia finis di urutan keempat pada ajang UEFA Nations League alias Liga Negara-Negara Eropa akhir pekan lalu.
Meskipun berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri tahun menjadi tim nasional peringkat teratas FIFA untuk keempat kalinya secara berturut-turut, De Bruyne telah meminta beberapa pandangan tentang Timnas Belgia.
Dikutip dari livescore, De Bruyne mengatakan, ”Kami terkadang tampil bagus melawan beberapa tim top dan memiliki banyak wajah baru yang melakukan lebih dari pekerjaan yang layak hari ini.”
”Ini pengalaman bagus bagi mereka untuk bisa bermain melawan lawan sekaliber ini, tapi sayangnya kami kalah dua kali,” ungkap dia.
”Dengan segala hormat, bermain melawan Estonia bukanlah hal yang sama dan tantangan ini diperlukan bagi kami untuk berkembang, baik sebagai individu maupun sebagai tim,” lanjut dia.
”Kami 'hanya' Belgia. Ini adalah generasi baru dan kami kehilangan Romelu Lukaku dan Eden Hazard melawan Italia, jadi kami harus realistis dengan tim yang kami miliki. Italia, Prancis, dan Spanyol memiliki 22 pemain top untuk dipilih dan kami tidak,” papar dia.
Pemain Generasi Emas Belgia memang belum memenangkan trofi apa pun. Mereka hanya finis ketiga di Piala Dunia 2018. Kemudian, mereka tersingkir pada perempat final di Euro 2016 dan 2020.
Pasukan Roberto Martinez saat ini berada di puncak klasemen Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2022. Mereka mengemas 16 poin dari enam pertandingan. De Bruyne dkk kembali akan berlaga pada 13 November nanti dengan menjamu Estonia.
Martinez yang sempat dikaitkan dengan Barcelona mengakui timnya harus berkembang ketika mereka menghadapi beberapa negara besar di dunia.
”Kami tidak bisa kebobolan lima gol dalam dua pertandingan dan kami tidak bisa kebobolan dua penalti, bahkan jika keputusannya tidak tepat,” katanya setelah kekalahan Belgia dari Italia.
”Tetapi cara kami bereaksi saat tertinggal melawan Italia, setelah apa yang terjadi di pertandingan Prancis, saya pikir tim memiliki kepribadian yang sangat kuat untuk terus bermain,” tuturnya. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: