INDI 4.0 Jadi Ajang Pembuktian Keberhasilan BRI Lakukan Transformasi Digital

INDI 4.0 Jadi Ajang Pembuktian Keberhasilan BRI Lakukan Transformasi Digital

Radartasik.com, JAKARTA — PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi salah satu perusahaan BUMN sektor jasa keuangan yang mengikuti ajang penilaian Indonesia Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0.) , yang  kick-off dilakukan secara virtual pada akhir September lalu.

Ajang INDI 4.0 sendiri merupakan alat ukur yang disusun oleh Kementerian Perindustrian untuk melihat kesiapan transformasi digital industri di Indonesia dalam menghadapi industri 4.0. Terdapat lima pilar yang menjadi indikator INDI 4.0, yakni: Manajemen dan Organisasi, Orang dan Budaya, Produk dan Layanan, Teknologi, serta Operasi Perusahaan.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K mengungkapkan keikutsertaan BRI dalam INDI 4.0 selaras dengan transformasi digital yang dijalankan BUMN perbankan tersebut. Dimana transformasi digital yang dilakukan BRI telah dimulai sejak tahun 2016, tepatnya  ketika disusun cetak biru atau blue print pengimplementasiannya.

“Sedianya itu akan di akhiri di pada 2022, ketika kita menetapkan visi BRI ingin menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia and Home to The Best Talent. Namun ketika pada awal 2020 lalu terjadi pandemi, maka kita lakukan evaluasi kembali terhadap BRIvolution 1.0. Dan kemudian diputuskan untuk melanjutkan ke transformasi berikutnya, yaitu transformasi 2.0,” ujar Vivi.

Adapun pemicunya dilakukannya transformasi 2.0 itu, lanjut Vivi,  adalah munculnya kesulitan-kesulitan atau pun tantangan yang disebabkan oleh dampak dari pandemi. Oleh karena itu kemudian visi BRI disesuaikan kembali.  “Kita ingin menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025,” kata Vivi.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K

Masih terkait dengan transformasi digital, BRI tetap berfokus pada area digital dan culture yang  selama ini terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selain itu transformasi digital yang dilakukan BRI juga berfokus pada efisiensi lewat digitalisasi bisnis proses dan penciptaan value baru melalui new business model. 

Nah, salah satgu contoh nyata dari digitalisasi bisnis proses yang sukses dilaksanakan adalah hadirnya BRISPOT. Dimana dengan memanfaatkan aplikasi tersebut (BRISPOT,red) tenaga pemasar mikro BRI dapat memproses kredit secara mobile dan lebih cepat. 

“Dengan BRISPOT, proses pengajuan kredit mikro BRI meningkat dari semula Rp2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp4 triliun. Selain itu dari sisi proses kredit juga menjadi jauh lebih cepat, yaitu dari semula membutuhkan waktu 2 minggu menjadi rata rata 2 hari, bahkan bisa lebih cepat lagi,” bebernya.

“Keberhasilan lain dari digitalisasi ini ada di layanan Agen BRILink. Dimana pada tahun lalu transaksinya mencapai Rp800 triliun, maaka pada tahun ini kami targetkan transaksinya mencapai Rp1.000 triliun,” imbuh lagi.

Selanjutnya dari sisi kulktur pada pertengahan 2020 lalu BRI juga melakukan penyelarasan core value untuk meningkatkan mutu SDM perseroan.

“Sejak diluncurkan oleh Menteri BUMN pada Juli 2020 lalu, BRI langsung mengimplementasikan dan menyelaraskan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dengan core value perseroan. Hasilnya dapat dirasakan bahwa saat ini seluruh insan BRILian (pekerja BRI,red) menyadari peran pentingnya untuk memberikan makna bagi Indonesia, baik melalui economic value maupun social value,” urainya.

Bercermin dari berbagai program transformasi yang telah dan tegah dijalankan BRI tersebut, Vivi optimistis BRI akan meraih hasil positif pada ajang INDI 4.0.  

“Harapannya dengan mengikuti assesment INDI 4.0, BRI bisa menjadi Champion INDI 4.0. Sehingga kedepannya BRI juga bisa menjadi National Lighthouse untuk BUMN sektor finansial di era industri 4.0,” pungkas Vivi. (rls/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: