Hasil Pengumuman PPPK-PNS Tuai Polemik

Hasil Pengumuman PPPK-PNS Tuai Polemik

radartasik.com, BANJAR — Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FPPP) Kota Banjar menyarankan pemerintah khususnya dinas pendidikan agar lebih selektif memeriksa data honorer. Ini menyusul salah seorang honorer masuk dan lolos pada seleksi tahap 1 PPPK-PNS, yang padahal salah seorang honorer tersebut telah mengundurkan diri 4 tahun lalu.

"Yang bersangkutan (seorang honorer, red) dinyatakan lulus seleksi tahap 1 PPPK-PNS karena masih memiliki dapodik (data pokok pendidik)," ungkap Ketua FPPP Kota Banjar Dicky Agustaf kepada radartasik.com, Senin (11/10/21).

Dicky menerangkan, seharusnya dapodik milik salah seorang honorer tersebut tidak aktif. Dari informasi yang diterimanya, dapodik yang bersangkutan sudah di-cut off pada Juli 2020 oleh operator di sekolah yang bersangkutan.

"Kenapa hal ini bisa terjadi? Bisa jadi dapodik guru tersebut tidak dihapus meski sudah keluar. Ini yang dikhawatirkan karena bisa dijadikan permainan. Seperti itu bisa dibilang honorer zombie," ujarnya. 

Hal lain yang mengganjal Dicky adanya seorang honorer bergelar sarjana ekonomi --memiliki sertifikasi--, bukan dari sekolah induk namun masuk mendaftar seleksi di sekolah dasar. Dia beranggapan, lulusan sarjana ekonomi setidaknya mendaftar ke jenjang SMP atau SMA sesuai gelarnya.

“Walau pun dinyatakan tidak lulus seleksi, tapi kenapa bisa tembus daftar? Dan jika menyalahkan sistem, otomatis sistem harus diperbaiki. Jangan sampai terulang kembali," tegasnya.


Kasi Kualifikasi dan Kompetensi Dudu Nurzaman SPd MPd yang juga Panselda seleksi PPPK-PNS. anto sugiarto/radartasik.com

Menanggapi hal ini, Kabid Tendik Disdikbud Kota Banjar Dr N Neni Susiyani SPd MPd melalui Kasi Kualifikasi dan Kompetensi Dudu Nurzaman SPd MPd mengaku tidak bisa berbuat banyak.

"Adanya peserta yang dinyatakan lulus meski dapodik telah dihapus, itu bukan kewenangan panselda (panitia seleksi daerah) tapi panselnas (panitia seleksi nasional)," ucapnya.

Menurutnya, verifikasi dilakukan berdasarkan sistem maka yang bersangkutan diterima dan dinyatakan lulus pada seleksi tahap 1 PPPK-PNS. Diakuinya, dapodik salah seorang honorer tersebut telah di-cut off dari server sekolah pada tahun 2018.

"Sesuai aturan tidak bisa, tapi ini kan sistem yang baca. Terlebih sistem yang digunakan saat seleksi PPPK-PNS yakni CAT UNBK Kemendikbudristek, bukan CAT CASN Menpan-RB," jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya berjanji mengusulkan sistem saat ini mendapat perbaikan, sehingga tidak ada lagi kejadian serupa pada tahap dua nanti.

"(Sedangkan) peserta yang daftar bisa dari semua jurusan mana saja, tidak hanya lulusan sarjana ekonomi. Jurusan lain juga bisa," ujarnya. (anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: