Keren...! Ranginang Coklat Banjar seperti Crackers Buatan Luar Negeri
radartasik.com, BANJAR - Wilayah Purwaharja Kota Banjar terkenal dengan sentra ranginang yang berdiri dari tahun 2000. Namun kala itu, produknya hanya natural alias belum mendapat sentuhan dan inovasi.
Kini di tangan Asep Rohanyanto, salah satu perajin ranginang, ada inovasi. Salah satunya memanfaatkan bubuk ranginang diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi yakni Ranginang coklat (Rangicok).
"Terbesit untuk mengelola, bahan baku yang melimpah bubuk ranginang di mix dengan coklat. Maka jadilah Rangicok yang kekinian," kata owner Rangicok, Asep Rohayanto kepada radartasik.com, Minggu (10/10/21).
Dia menjelaskan, Rangicok mulai berproses sejak April sampai Desember 2014. Lalu mengikuti pelatihan program Jabar mencetak wirausaha baru.
Dirinya merupakan angkatan pertama, dan diakhir pelatihan dengan jumlah 150 peserta diadakan lomba produk.
"Alhamdulillah dapat juara pertama dalam kategori inovasi. Awal Januari 2015 mulailah produksi Rangicok sampai sekarang," kenang dia, sekaligus menjelaskan, makanan jenis ini menjadi oleh-oleh khas Kota Banjar dengan berbagai varian rasa.
Lanjut dia, varian produknya yakni batangan dengan berat 25 gram 4 rasa yakni original, mint, vanila dan kopi. Dijual dengan harga Rp 7.500 dan varian baru lainnya.
Diakuinya, awal mulai diproduksi ternyata respon pasar sangat baik. Dan hampir di setiap kegiatan pameran, Rangicok sangat diminati dan selalu kekurangan stok.
"Banyak pembeli yang bilang, Rangicok ini seperti crackers buatan luar negeri. Itu semakin membuat kami bersemangat untuk terus mengembangkannya," bangga dia.
Diakuinya, Pemerintah sangat mendukung inovasi Rangicok ini. Terlebih dibuat yang masih handmade dan mengutamakan pada kualitas cita rasa.
Di tempat terpisah, Kabid Koperasi dan UMKM Dinas KUKMP Kota Banjar Tatang Nugraha menambahkan Rangicok merupakan satu produk UMKM dari Kota Banjar yang sampai saat terus berinovasi. Bahkan bisa sejajar dengan produk lainnya.
"Terlebih bahan bakunya dari bubuk ranginang, yang dimanfaatkan jadi Rangicok. Tentu suatu inovasi yang sangat luar biasa," ujarnya.
Untuk pemasarannya tidak hanya di Kota Banjar saja tapi juga sudah ke luar daerah bahkan ke luar negeri. (anto sugiarto/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: