Kejam! Dua Hari Dua Pelatih Dipecat

Kejam! Dua Hari Dua Pelatih Dipecat

Radartasik.com, JAKARTA — La Liga menjadi yang terkejam awal musim ini. Dalam kurun waktu 24 jam, dua pelatih kehilangan jabatan. Kemarin WIB (Selasa, 05/10/2021), pelatih Jose Miguel Gonzalez Martin del Campo kehilangan jabatannya sebagai tactician Getafe CF.

Pelatih yang akrab disapa Michel ini baru empat bulan di sana dan menjalani tujuh pertandingan tanpa kemenangan. Juru taktik berusia 58 tahun itu menukangi Getafe pada awal musim ini menggantikan Jose Bordalas yang hijrah ke Valencia.

Terusirnya Michel tersebut hanya berselisih kurang dari 24 jam setelah Levante UD memberhentikan pelatih Paco Lopez, Senin (04/10/2021) dini hari WIB.

Keputusan mendepak Michel tersebut diambil petinggi Azulones –julukan Getafe– menyusul hasil imbang 1-1 pada jornada ke-8 La Liga di Coliseum Alfonso Perez, Getafe, Senin dini hari WIB. Itu adalah satu poin pertama Getafe sepanjang musim 2021—2022.

Michel pun mengulangi rekor terburuknya saat meraup satu poin dari delapan jornada pertama 2017-2018 bersama Malaga CF. Bedanya, saat itu Malaga lebih sabar dan menunggu progres tim di bawah arahan Michel sampai paro musim pertama selesai.

”Saya hanya bisa berbicara tentang sepak bola. Selebihnya, saya tidak tahu apa-apa,'' ucap mantan gelandang Real Madrid tersebut, seperti dikutip Mundo Deportivo.

Dia merasa permainan Djene dkk masih bisa meningkat. ”Jika Anda melihat di balik kekalahan kami atas Valencia CF, Sevilla, atau Atletico Madrid, maka Anda bisa memetik nilai yang positif di dalamnya. Poin-poin itu yang bisa berubah,” klaim pelatih yang pernah jadi juru taktik Getafe pada 2009-2011 tersebut.

Di balik kekalahan atas ATM, 22 September lalu, gawang Getafe baru kebobolan dua gol dalam 12 menit terakhir. Begitu pula saat tumbang 0-1 di tangan Sevilla. Gol Erik Lamela juga terjadi pada menit ke-90. ”Kami hanya kurang beruntung,” sebut Portero Getafe David Soria, dikutip Diario AS.

Getafe pun sudah berpaling ke sosok lain yang akan menukangi klubnya di kelanjutan musim ini. Banyak media dari Spanyol yang menyebut Quique Sanchez Flores sebagai kandidat. Sanchez Flores sendiri diperebutkan dua klub yang baru memecat pelatihnya itu, Getafe dan Levante. 

Dibanding Michel, Levante lebih dalam artinya bagi Paco Lopez. Sebab, dia berada di kursi pelatih Levante sejak skuad Levante B, 2017-2018. Dia baru promosi melatih skuad utama pada musim panas 2018. Artinya, ini sudah tahun keempatnya jadi bagian skuad yang berjuluk Granotes itu. Tidak heran Paco sangat emosional ketika mengumumkan kepergiannya dari Levante.

”Hari ini, hari yang sangat sulit untukku. Pemecatan ini sangatlah menyakitkan,” ungkap Paco dalam sesi wawancara dengan Super Deportes. Bertahun-tahun berada di Ciudad Deportiva de Bunol (kamp latihan Levante) membuatnya harus berat untuk pergi.

Selama ditangani Paco, Levante konsisten berada di antara posisi ke-12 sampai ke-15 di klasemen akhir La Liga. Baru musim ini Levante tercecer di peringkat ke-18 meski musim baru berjalan delapan jornada.

”Bisakah kami selamat (degradasi, Red)? Bisa. Ini baru delapan pekan dan sepertinya terlalu cepat saya pergi dari sini,” klaim entrenador berumur 54 tahun tersebut.

Javi Pereira sudah ditunjuk menjadi suksesor Paco di Levante. (ren/c13/bas/jpg/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: