Para Pelaku Pelecehan di Pangandaran Mayoritas Lansia

Para Pelaku Pelecehan di Pangandaran Mayoritas Lansia

radartasik.com, PANGANDARAN — Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran menyebutkan, pelaku pelecehan terhadap anak rata-rata dilakukan pria lanjut usia.


Kepala Bidang Perempuan dan Anak DKBP3A Kabupataen Pangandaran Ayi Rohanah mengatakan berdasarkan data, pada 2019 terjadi 10 kasus pelecehan terhadap anak. Sedangkan tahun 2020 terdapat 26 kasus.

Dari kasus yang dilaporkan, kata dia, pelakunya rata-rata pria lanjut usia yang sudah tidak punya pasangan. ”Tentunya dengan modus yang berbeda-beda, mereka tega melakukan hal itu,” ungkapnya kepada wartawan Senin (4/10/2021).

Kebanyakan modus yang dilakukan adalah mengiming-imingi sesuatu. Ada juga yang melakukanya dengan ancaman. ”Biasanya dibujuk dengan diberikan jajanan atau yang lainnya atau sejumlah uang,” ungkapnya.

Biasanya, pelaku kejahatan seksual pada anak sering curi-curi kesempatan. Saat anak itu sendirian. ”Sehingga anak harus diawasi terus oleh orang tuanya, agar terpantau terus,” jelasnya.

Kemudian orang tua harus terus berkomunikasi dengan baik dan terus bertanya apa yang dialami oleh si anak. ”Nantinya akan terjalin emosional dan si anak akan berbicara jujur apa adanya,” tuturnya.

Kata dia, beberapa kasus terungkap setelah si anak bercerita kepada orang tuanya. ”Semua orang tua harus terus waspada dan hati-hati,” imbaunya.

Kepala DKBP3A Kabupaten Pangandaran Heri Gustari mengatakan kejadian pelecehan seksual terkadang ada yang tidak dilaporkan. ”Kadang di kalangan masyarakat, hal itu sering dianggap aib, jadi ada yang tidak terlaporkan,” ucapnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: