Calon Asprov PSSI Jabar Silaturahmi ke Persitas

Calon Asprov PSSI Jabar Silaturahmi ke Persitas

radartasik.com, SINGAPARNA — Kandidat Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Barat (Jabar) Rahmat Hidayat Djati (RHD) bersilaturahmi dengan voters di wilayah Priangan Timur jelang Kongres PSSI Asprov Jabar, Kamis (30/9/2021).


Ketua Umum Persitas Dr Basuki Rahmat MSi mengatakan, voters di Priangan Timur yang totalnya ada 12, dari Garut sampai Pangandaran menghadiri acara ini untuk mendengarkan apa saja yang akan disampaikan mengenai kemajuan sepak bola di Jawa Barat.

“Kita hadir di pertemuan ini untuk mendengarkan komitmen seperti apa dalam memajukan sepak bola,” ujar dia kepada Radar, Minggu (3/10/2021).

Kata dia, para klub sebenarnnya sangat sederhana harapannya dalam memajukan sepak bola di Jawa Barat. Pertama, mampu menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan penyelenggaraan tahun lalu harus menjadi pelajaran untuk lebih baik ke depannya.

Lanjut dia, hasil dari silaturahmi ini sudah terbangun kesepahaman, karena kalau untuk mendukung itu harus ada ukuran. “Kesepahaman sepakat problem itu yang harus menjadi agenda asprov ke depan dan RHD sudah merespons, tinggal eksekusi realisasi dukungan tertulis pada saatnya kongres nanti,” ujarnya.

Ketua Tim Pemenangan RHD, Nanang Setiawan mengatakan baru tiga minggu turun secara langsung untuk silaturahmi ke berbagai daerah. “Alhamdulillah di Priangan Timur cukup kompak dan merespons baik, bahkan mereka siap mengantar pada saat pendaftaran,” ujar dia.

Menurut dia, visi misi RHD ini pada intinya menyatukan potensi-potensi yang ada di Jawa Barat. “Dirinya mengaku bukan yang paling ahli, baik dan paling bisa. Akan tetapi di Jabar banyak yang ahli dan lebih baik dalam dunia sepak bola, maka dari itu akan berupaya menyatukan semuanya,” ujar dia, menjelaskan. 

Instruktur Pelatih FIFA Deni Samsudin menambahkan, pertama kalau bicara sepak bola organisasi orang akan menilai suksesnya dari prestasi. Kemudian Jabar bisa berkontribusi kepada pemain nasional.

“Maka dari itu perlu pelatih yang berkualitas, selama ini pelatih tidak digarap dengan baik. Kemudian perangkat pertandingan harus dihargai juga dan selama ini belum tersentuh, termasuk tata kelola kompetisi. Kalau baik akan menghasilkan pemain yang baik,” paparnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: