Atap Sekolah Ambruk, Sekda Akan Evaluasi

Atap Sekolah Ambruk, Sekda Akan Evaluasi

Radartasikmalaya, GARUT – Terus diguyur hujan, atap bangunan kelas V SDN 2 Suci Kaler di Kelurahan Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan ambruk. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu, karena saat kejadian sekolah libur.

“Dari laporan yang kami terima, kejadiannya Sabtu sore saat hujan deras. Jadi sudah tidak ada orang di sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).

Pihaknya sudah melakukan penge­cekan kondisi sekolah yang ambruk dan melaporkan kepada Pemkab Garut. “Insya Allah akan segera dibangun kembali, kita dorong ke anggaran BTT (biaya tak terduga),” ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana menerangkan, berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, bangunan kelas V yang ambruk di SDN 2 Suci Kaler merupakan bangunan yang sudah lama rusak dan tidak digunakan untuk proses belajar mengajar. “Bangunannya sudah lama rusak dan sudah ditopang kayu. Jadi ketika diguyur hujan langsung ambruk,” ujar Nurdin kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).

Meski satu ba­ngunan ambruk, kata dia, proses pem­belajaran tidak terganggu. “Saya sudah perintahkan BPBD untuk melakukan asesmen dulu,” terangnya.

Selain pena­nganan sekolah, pihak­nya juga akan melaku­kan inventarisir sekolah-seko­lah di Kabu­paten Garut yang dianggap rawan ambruk. “Kita akan mapping seluruh sekolah yang rawan ambruk untuk diusulkan untuk perbaikan,” terangnya.

Nurdin juga mengimbau pihak sekolah menggunakan 20 persen dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memperbaiki bangunan sekolah. “Kalau ada yang kerusakan kecil, seperti genting pecah dan lainnya bisa gunakan dana BOS untuk perbaikan sekolah, jangan menunggu rusak parah,” ujarnya.

Terpisah, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Garut Alit Suherman mempertanyakan kinerja Dinas Pen­didikan terkait ambruknya atap ba­ngun­an sekolah. “Kami akan meminta dinas terkait menelusuri dan mengecek penyebab robohnya gedung sekolah SDN 2 Suci Kaler, apa penyebab utamanya. Jangan sampai ada sekolah yang roboh, apalagi nanti digunakan buat sekolah. Beruntung kejadiannya anak-anak sedang libur,” ujarnya.

Komisi 1, kata dia, sejauh mem­per­tanya­kan kinerja kadisdik, Korwil Pendidikan dan Kabid Sekolah Dasar. Sebab disayangkan kondisi sekolah seperti itu tidak ada yang mengetahui.

“Seharusnya Korwil Pendidikan hingga Kepala Dinas Pendidikan bisa mengantisipasi dan mempunyai data mana kondisi sekolah yang rusak berat dan rusak ringan dan mana kondisi sekolah yang bagus,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: