Hari Batik Nasional: Usai Dihadang Pandemi, Pengusaha Batik di Kota Tasik Mulai Bangkit, Sekda Bilang Begini..

Hari Batik Nasional: Usai Dihadang Pandemi, Pengusaha Batik di Kota Tasik Mulai Bangkit, Sekda Bilang Begini..

radartasik.com KOTA TASIK - Hari ini, Sabtu (02/10/21) adalah Hari Batik Nasional. 

Di Kota Tasikmalaya terdapat banyak perajin batik khas Tasik di Cigeureung, Cipedes.

Harapan mereka dengan momentum Hari Batik ini produksi dan pembelian bisa kembali normal. Walaupun masa pandemi Covid belum berakhir.
 
Karena, pandemi ini cukup mengguncang usaha mereka. Bahkan ada perajin batik yang sampai setahun terpaksa tak produksi dan mereka menjual batik yang ready saja.

"Batik selama pandemi ini kita 'terjun payung' (rugi besar). Setahun pandemi kita tak produksi, jadi kita jual yang readystock," ujar Owner Jigi Batik, Irni Susanti kepada radartasik.com, Sabtu (02/10/21).

"Tapi ya ada pesanan mah hanya satu dua, itu juga tak terlayani. Karena jelas biaya produksinya cukup mahal," sambungnya, yang ditemui di tempat usahanya di Cigeureung.

Saat ini, terang dia, ada beberapa produksi batik di masa PPKM Level 3 ini walaupun belum normal. 

"Sekarang lagi mulai bangkit lagi ketika SD mulai masuk tatap muka. Kemudian sekarang kan hajatan nikahan boleh lagi. Perkantoran juga mulai normal. Tapi ya baru beberapa saja dan belum seperti biasanya saat sebelum pandemi," paparnya.

Beber dia, sebelum pandemi, tempat usahanya itu mempekerjakan 15 orang yang dibagi dalam 3 tugas. Namun saat ini hanya tersisa 3 orang pekerja.

"Biasanya saya punya pekerja 15 orang. Sekarang 3 orang saja. Yang ngecat 1, nyuci 1, dan jemur 1," bebernya.

Dia menambahkan, karena sepi pembeli, pihaknya saat pandemi ini untuk bertahan, hanya mengandalkan jualan online.

"Kita ngandelin jual online kang. Ga ada pembeli yang datang. Online pun hanya satu dua yang beli. Kalau pelanggan ada tapi tak banyak. Paling 1, 2 belinya tak selosin," tambahnya.

Sebelum pandemi, batik buatannya itu yang pesan sampai ke Maluku dan Malayasia. 

Makanya dia berharap di Hari Batik Nasional ini perajin batik bisa lebih diperhatikan.

"Kantor-kantor sudah berjalan normal, ya minimal karyawannya pada pakai batik seminggu tiga kali misalnya dipakai pegawainya," harapnya.

Dipihak lain, pemulihan daya beli masyarakat dan omset penjualan produk unggulan Kota Tasik, menurut Sekda Ivan Dicksan, perlu bersama-sama dibangkitkan gerakannya.

Pihaknya sudah menugaskan Disperindagkop UMKM Kota Tasikmalaya untuk menindaklanjuti hal ini.

Yaitu dengan pelatih pemasaran secara online yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. 

"Dan memang saat ini terlihat transaksi online sendiri meningkatkan dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi," tutur Ivan.

Kata dia, Pemkot Tasik juga akan langsung melakukan monitoring untuk mengetahui seperti apa dan bagaimana untuk meningkatkan kembali daya beli masyarakat dan meningkatkan omzet penjualan. 

"Termasuk melihat hasil dari pelatihan pemesanan secara online, apakah mereka sudah bisa atau belum," katanya.

Ivan menginginkan, Dinas terkait bisa memfasilitasi proses pemasaran secara online kepada para pedagang di Kota Tasikmalaya. 

"Saya juga minta tolong para pedagang difasilitasi dalam penjualna online ini," pesannya.

Ivan pun mengimbau seluruh masyarakat dan ASN agar menggunakan produk UMKM Kota Tasikmalaya. 

Bila diperlukan khusus kerajinannya. "Mari kita sama-sama memulihkan ekonomi, masilnya dengan beberlanja kebutuhan di UKM Kota Tasik," imbaunya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: