Awas Hewan Ternak Berpenyakit, Tetap Aman Dikonsumsi dengan Dimasak Matang
RADARTASIK, TASIKMALAYA - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak ke pasar hewan di beberapa wilayah Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya Pasar Hewan Manonjaya.
Pengecekan dan pemeriksaan tersebut dilaksanakan atas ditemukannya belasan hewan ternak sapi dan kerbau yang positif mengidap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di salah satu peternakan hewan di wilayah Kecamatan Singaparna, Rabu (11/5/2022).
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menjelaskan, dari hasil temuan di salah satu peternakan hewan di wilayah Singaparna, ada 15 ekor sapi dan dua ekor kerbau yang positif PMK.
BACA JUGA: 17 Sapi dan Kerbau Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku
“Kita deteksi dini, me-monitor hewan ternak yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebagai sampel temuan sapi yang positif PMK pada Jumat-Sabtu (6-7/5) lalu. Hasil lab dari Balai Besar Veteriner Subang, dinyatakan 17 sapi positif PMK,” kata Nuraedidin, kepada wartawan.
Menurut dia, pemerintah pusat sendiri sudah antisipasi dengan lockdown wilayah Jawa Timur, atas temuan kejadian PMK tersebut. Termasuk, dinas juga sudah melaporkan kejadian ini kepada bupati.
“Dinas sudah mengeluarkan surat edaran sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya terutama peternak hewan. Tim sudah melaksanakan pengecekan dan pemeriksaan termasuk penyemprotan disinfektan ke kandang dan hewan ternak seperti di Pasar Hewan Manonjaya,” jelas dia.
BACA JUGA: Rekam Aktivitas 8 Remaja Putri di Kamar Mandi dan Tidur, KA Ditangkap Polisi
Dia menyebutkan, ketika kasus temuan PMK ini ditemukan di pasar hewan bisa saja dilakukan lockdown atau untuk sementara tidak ada aktivitas jual beli di lokasi tersebut. Menurutnya, ciri-ciri atau gejala hewan ternak yang sudah terinfeksi PMK atau penyakit mulut dan kuku, yaitu banyak mengeluarkan lendir dan kukunya mudah mengelupas dan melepuh.
“Namun, kalau dikonsumsi oleh manusia tidak membahayakan, dengan catatan harus dimasak matang dan direbus sampai bakterinya hilang,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dilaksanakan monitoring dan pengecekan hewan ternak ini sebagai langkah antisipasi menjelang idul adha, atau idul kurban. “Maka dilakukan penjagaan dan sterilisasi terhadap peternak. Jangan sampai pengadaan atau populasi sapi ternak menurun jelang kurban. Jadi untuk temuan kasus ternak PMK baru di peternak, belum ada di pasar hewan,” kata dia.
BACA JUGA: Ketua DPRD Sarankan Pengamanan Ganda Mobil Desa, Ketua DPC Apdesi Merespons Begini
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Heri Kustiana menambahkan, hasil pemeriksaan hewan ternak di Pasar Hewan Manonjaya, sampelnya diserahkan ke lab veteriner Subang.
“Sampelnya berupa darah dan air liurnya. Sampelnya diambil dari hewan ternak di Pasar Hewan Manonjaya. Jadi setiap hari kami ada giat pengecekan dan pemeriksaan, ada lima tim dari dinas, sebagai langkah antisipasi jelang idul adha,” tambah dia. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: