Soal Kupon Sumbangan MTQ, Pengelolaan Harus Transparan

Soal Kupon Sumbangan MTQ, Pengelolaan Harus Transparan

radartasik.com, CIHIDEUNG — Merespons adanya pembagian kupon sumbangan bagi peserta MTQ di Kecamatan Tawang. Pemkot Tasikmalaya menegaskan tidak boleh ada pemaksaan, kalau pun masyarakat hendak mendukung, mesti atas dasar kesadaran dan keiklasan dari agnia dalam mendorong kemajuan pembinaan remaja qurani di wilayah masing-masing.


“Saya juga baru tahu, kemudian dikonfirmasi ke yang bersangkutan. Namun spiritnya ini kan hajat masyarakat, sepanjang itu disepakati muspika dan tokoh setempat dalam kerangka mendukung pembinaan serta kompetisi para kafillah asal kecamatannya, kita persilakan asal ini spontanitas saja tanpa paksaan,” kata Sekda Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan usai melantik Dewan Hakim dan Orientasi MTQ ke 13 di Hotel City, Rabu (29/9/2021).

Ia mengatakan MTQ merupakan ajang generasi dalam mengukur hasil latihan di Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kecamatan masing-masing. Selagi hal tersebut dalam tataran dukungan serta kepedulian bagi kelangsungan pembinaan berjenjang para kafilah.

”Maka kaitan kupon sumbangan itu, jangan sampai jadi bersifat wajib. Kemudian harus dikelola secara transparan oleh camat dan LPTQ kecamatan,” tegasnya.

Menurut dia, Pemkot pun bersama LPTQ tengah membahas kaitan anggaran-anggaran kecamatan yang terdampak refocusing. Namun, atas izin wali kota pihaknya menggelar MTQ mulai Jumat (1/10/2021) dalam upaya kelanjutan hasil pembinaan kecamatan masing-masing untuk di jaring di tingkat kota.

“Bagi kecamatan lain kita meminta bisa mengoptimalkan anggaran masing-masing, meski kita pahami memang kemarin itu anggaran di kecamatan terdampak refocusing, nah barangkali ada yang bisa digeser dan disesuaikan itu silakan diatur sesuaikan kebutuhan dan urjensinya,” harap dia memaparkan.

“Kota Tasikmalaya tahun ini kan tidak ada Seleksi Tilawatil Qurang (STQ) tingkat kota, maka kemarin atas izin Pak Wali kita melaksanakan MTQ ini dalam upaya pembinaan berjenjang dan mendorong generasi qori-qoriah kontinyu digembleng untuk menghadapi MTQ Provinsi Jawa Barat tahun depan,” lanjut Ivan.

Panitia MTQ tingkat Kota Tasikmalaya Asisten Daerah I, H Abu Mansyur menjelaskan dilaksanakannya MTQ di bulan Oktober, sebagai upaya persiapan menyambut MTQ level regional tahun mendatang.

Dimana para qori-qoriah terbaik yang dijaring level kota nanti, disiapkan dengan dibina dan dibimbing secara intens untuk berlaga di ajang Provinsi Jawa Barat.

Dia menjelaskan setiap kecamatan mewakilkan sekitar 50 peserta yang diperkirakan peserta mencapai 500 orang se-Kota Tasikmalaya.

Ia berharap hasil pembinaan setiap kecamatan bisa ditampilkan secara optimal di MTQ tingkat kota ini.

“Jadi perlukan waktu dan juga dimana kondisi sekarang yang masih pandemi Covid-19, otomatis situasi persiapan juga berbeda dengan kondisi normal maka perlu waktu yang cukup menyiapkan mereka menuju ke ajang provinsi,” harapnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: