Haduh, Ridwan Kamil dan Yana Mulyana Malah Saling Sindir Soal GBLA

Haduh, Ridwan Kamil dan Yana Mulyana Malah Saling Sindir Soal GBLA

Radartasik, BANDUNG - Polemik terkait pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) hingga kini ternyata masih belum kunjung usai. Hal itu pulalah yang menjadi salah satu penyebab stadion yang diresmikan pada tahun 2013 itu mati suri.

Mirisnya, dua kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, malah saling sindir di media sosial terkait masalah tersebut. 

Awalnya Ridwan Kamil mengunggah postingan mengenai GBLA yang menyatakan stadion itu merupakan aset Kota Bandung. Oleh karenanya dia menyebut bahwa segala bentuk keputusan terkait pengelolaan stadion bertaraf internasional itu ada di tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. 

Nah, satu hari kemudian giliran Yana Mulyana yang membuat postingan mengenai Stadion GBLA. Seolah ingin membalas unggahan Ridwan Kamil sebelumnya.

Dalam unggahannya, Yana menuliskan duduk perkara dari permasalahan ini. Yana mengaku memahami jika pencinta sepak bola khususnya tim Persib Bandung sangat menunggu stadion tersebut bisa dipakai dalam setiap pertandingan.  

Menariknya, hari ini (Rabu,11/05/2022) Ridwan Kamil mengungkapkan alasan mengapa dirinya mengunggah postingan yang seolah dianggap menyindir Wali Kota Bandung tersebut. 

Sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan kerap diberondong dengan pertanyaan dari warganet ihwal pengelolaan Stadion GBLA.

“Kan Sudah dijawab, kami harus menjawab sesuai kewenangan. Barangnya milik kota, pertanyaan itu adanya di kota,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (11/05/2022) seperti dikutip dari jpnn.com.

Ridwan Kamil pun mengatakan, Yana Mulyana sudah menjawab secara gamblang mengenai proses lelang dan pengelolaan stadion. Persib Bandung harus menjadi peserta proses lelang dahulu apabila menginginkan GBLA menjadi homebase-nya. 

“Persib itu penginnya 30 tahun (sewa), kalau aturan tanpa lelang hanya 5 tahun yang sifatnya menyewakan. Tetapi kalau mau 30 tahun, ya harus ada proses. Itu yang sedang diproses,” jelasnya. 

“Intinya enggak akan ke mana-mana, pasti ke Persib. Hanya jangan sampai melanggar prosedur atau aturan saja,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: