Macan Gunung Sawal Mangsa 2 Kambing Warga Cihaurbeuti

Macan Gunung Sawal Mangsa 2 Kambing Warga Cihaurbeuti

radartasik.com CIAMIS - Kecamatan Cipaku dan Kawali Ciamis yang tepat berada di Kaki Gunung Sawal, kerap diteror macan, hingga hewan ternak milik warga dimangsa.  

 
Nah, Minggu  (26/09/21) pagi, peristiwa yang menakutkan warga kembali terjadi. kali ini terjadi di Kecamatan Cihaurbeuti, yang juga tepat berada di kaki Gunung Sawal, Ciamis.
 
Dua ekor kambing milik Dodo (45) warga  Dusun Palasari Desa Sukahurip, tewas diterkam macan kumbang.
 
Dodo mengaku bahwa saat itu, pagi-pagi, dirinya akan memberi pakan kambing yang jaraknya dari rumah sekitar 100 meter. 
 
Saat tiba di kandang, kata Dodo, pihaknya kaget melihat banyak ceceran darah dan jejak macan di tanah.
 
"Ternyata benar, kambing tergeletak mati tak jauh dari kandang dan sebagian badannya sudah dimakan amcan," ungkapnya.
 
"Kemungkinan macan itu turun gunung. Bisa saja karena di hutan sudah habis buruanya. Jadi mangsa hewan ternak," sambungnya.
 
Petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam  (BKSDA) wilayah 6 Ciamis, Dede Nurhidayat mengatakan, pihaknya telah mengecek ke lokasi tempat ternak milik Dodo yang dimangsa macan. 
 
Pihaknya mengidentifikasi jejak kaki tersebut  yaitu hewan pemangsa jenis Panthera Pardus atau yang biasa disebut Macan Kumbang, yang berwarna hitam.
 
"Kami temukan di pematang sawah belakang kandang punya pa Dodo, selain terdapat jejak macan kumbang, kami juga melihat tanah rusak bekas kambing yang diseret oleh macan," jelasnya.
 
Pihaknya juga terus melakukan identifikasi dan pengumpulan data. Jika diperlukan pihaknya akan memasang Camera Trap di sekitar kandang milik Dodo. 
 
"Kami menghimbau kepada masyarakat  yang berada di kaki Gunung Syawal untuk tetap waspada. Salah satunya dengan membuat kandang yang permanen agar tidak mudah dirusak macan," jelasnya.
 
Kata dia, kasus yang sama pernah terjadi, awal September 2021 di Kecamatan Cipaku dan Kawali.
 
"Nah upanya kami, bersama warga di Kawali dan Cipaku melakukan penghalauan dan memasang pagar berduri di sekitar kandang ternak," terangnya.
 
Dede menambahkan, hasil penelitian terakhir oleh BKSDA wilayah 6 Ciamis tahun 2020 lalu, terdapat 11 ekor macan kumbang di kawasan Gunung Syawal. 
 
Macan yang belakangan kerap memangsa hewan ternak, penyebanya ada beberapa faktor. 
 
Seperti persaingan perebutan wilayah dan betina. Jika terdapat macan tutul jantan dewasa yang kalah dalam persaingan, akan terdesak lebih jauh keluar kawasan hutan.
 
"Sehingga   bisa masuk sampai ke pemukiman penduduk. Pergerakan macan itu ditunjang oleh  jarak tempuh yang bisa mencapai radius 10 kilometer. Selain macan di kawasan Gunung Syawal itu terdapat pula satwa lainya seperti surili,  trenggiling,  babi hutan dan elang jawa," pungkasnya. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: