Unik, Badut Tasik Keliling Sekolah, Sidak Prokes, Bernyanyi dan Main Sulap

Unik, Badut Tasik Keliling Sekolah, Sidak Prokes, Bernyanyi dan Main Sulap

radartasik.com KOTA TASIK - Mulai munculnya guru honorer di Kota Tasikmalaya yang terkonfirmasi positif pekan lalu, membuat Komunitas Badut Tasik (Batik) turun ke sekolah-sekolah untuk membantu Satgas Penanganan Covid mengingatkan Protokol Kesehatan (Prokes). 


Hal itu seperti yang dilakukan 5 orang badut dari Batik yang mendatangi tiap kelas di SDN Dadaha, Senin (27/09/21) siang. 

Mereka berinteraksi dengan para pelajar SD agar tetap menaati prokes ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, berjalan.

Pantauan radartasik.com di lokasi, 5 orang Batik ini layaknya para pejabat melakukan inspeksi mendadak (sidak) mendatangi setiap kelas di tengah PTM terbatas sedang berlangsung.

Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, mereka langsung beraksi. Sambil mengajak siswa bernyanyi 'satu-satu aku sayang ibu', para badut mengingatkan pentingnya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Lalu, mereka juga sedikit memperagakan sulap seperti menghilangkan tisue berwarna biru, dan memperlihatkan dasi yang bisa berdiri sendiri. 

Aksi mereka ini selain menghibur, juga memberikan edukasi tersendiri akan pentingnya menjaga prokes.

Para siswa pun terlihat asyik dan fokus melihat para badut beraksi. Selain mereka ikut bernyanyi, siswa juga ikut memperagakan cara mencuci tangan yang bersih menggunakan handsanitezer.

"Tujuan kita agar anak-anak tak abai dalam menjaga prokes di sekolah. Karena kan Minggu kemarin sudah ada guru yang terpapar Covid. Sampai hari ini sekolahnya belum melaksanakan PTM terbatas lagi," ujar Andi Kusmayadi, Ketua Komunitas Batik kepada radartasik.com.

Terang dia, yang akrab di dunia badut disapa Uncle Otot, pihaknya berharap para siswa khususnya SD bisa lebih meningkatkan prokesnya ketika PTM terbatas berlangsung di kelas. 

"Karena masih ditemukan kemarin-kemarin beberapa siswa yang lupa atau abai untuk memakai masker di kelas. Makanya kami mengingatkan mereka dengan cara ceria dari Batik agar mudah diingat untuk meningkatman prokes," terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya bergerak secara spontan karena melihat munculnya guru honorer yang sudah terpapar Covid di dua sekolah. Makanya, pihaknya bergerak agar mengingatkan prokes supaya tak tertular.

"Jujur saya ini aksi kami secara spontanitas dan merupakan bentuk kecintaan kami terhadap anak-anak agar penekanan Covid ini bisa dicegah sedini mungkin," tambahnya.

Guru Wali Kelas V SDN Dadaha, Ria Arista Budiarti menuturkan, respon para siswanya mengikuti dan memperhatikan aksi para badut memperagakan pentingnya prokes ini sangat antusias.

"Karena memang sejak ditentukannya PTM terbatas kita senantiasai kerjasama dengan Satgas Covid dan dinas setempat untuk selalu menerapkan prokes di sekolah karena itu adalah salahsatu syaratnya," tuturnya.

Jelas dia, jangankan anak-anak SD, untuk menjaga prokes ini terkadang orang dewasa juga abai atau lupa. Maka diharapkan dengan aksi Batik ini memberiman motivasi agar selalu menerapkan prokes.

"Karena setiap hari pihak sekolah dan orang tua selalu mengingatkan prokes. Tapi yang namanya anak-anak kan harus terus diingatkan. Mudah-mudahan dengan aksi ini menambah motivasi anak-anak untuk terus ingat prokes," jelasnya.

Sementara itu salah seorang pelajar kelas V SDN Dadaha, Muhamad Zaki (10) mengaku senang dengan adanya aksi Batik yang datang tiba-tiba ke dalam kelasnya.

"Seru tadi dan lucu aksinya. Tadi ada trik sulapnya sambil nyanyi dan diingatkan prokes agar jangan lupa pake masker, jaga jarak dan harus cuci tangan," pungkasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: