Masih Saja PPKM Level 3 Diberlakukan di Kota Tasik. Kenapa Ya?

Masih Saja PPKM Level 3 Diberlakukan di Kota Tasik. Kenapa Ya?

radartasik.com KOTA TASIK — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 terus-menerus diberlakukan pemerintah pusat di Kota Tasikmalaya. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Uus Supangat mengatakan, penentuan dan penilaian level ini adalah keputusan pemerintah pusat.

“Level kita masih 3 berdasarkan evaluasi pusat meskipun zonasi pandemi sudah kuning,” Uus yang dihubungi melalui ponselnya, Kamis (23/09/21).

Uus menerangkan, walaupun masih PPKM level 3, kasus aktif di Kota Tasik terus melandai dan saat ini ada 87 kasus aktif, dengan terkonfirmasi 6 kasus baru, dan sembuh 5 kasus, serta 0 kematian. 

“Penambahan kasus positif juga rata-rata 2 kasus per hari. Alhamdulillah. Memang ada beberapa hal di kita yang harus dan ditingkatkan. Yaitu tracing dan tracking kontak erat didongkrak lagi untuk menurunkan level,” terangnya.

“Kemudian juga tracing kita perbanyak lagi supaya bisa sesuai dengan standar. Vaksin juga kita baru di angka 34 persen. Mudah-mudahan kedepan bisa kita tingkatkan lagi,” sambungnya.

Sedangkan terkait Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di wilayahnya juga nanti akan diturunkan. 

Hanya untuk BOR ini hunian rumah sakit di Kota Tasik tak berfikir untuk masyarakat kota saja.

“Tapi warga dari daerah penyaga juga dirawat di kita, karena RSUD kita jadi rujukan. Kemudian juga di beberapa rumah sakit swasta kita, minggu-minggu ini masih ada beberapa warga wilayah lain yang dirawat di kita,” bebernya.

Otomatis, tambah Uus, hal itu berdampak pada hunian rumah sakit atau BOR isolasi di Kota Tasikmalaya.

Maka, hal ini bisa jadi berdampak terhadap penilaian level di Kota Tasik dari pemerintah pusat. 

“Karena kita juga ketahui Kota Tasik adalah daerah aglomelasi yang nyambung dengan Kabupaten Tasik dan Ciamis tanpa putus. Sehingga mobilisasi masyarakat cukup tinggi. Jumlah penduduk kita kan sekitar 800 ribu tapi kita bisa lihat kalau siang bisa dua kalilipatnya lebih,” tambahnya.

Apalagi saat akhir pekan, bisa 2 kalilipat tentunya hal itu berpengaruh terhadap tingkat mobilisasi kerumunan. 

Mungkin hal itu juga, menurut Uus, yang menjadi penilaian pusat sehingga Kota Tasik masih di level 3. 

“Nah level 3 ini kan kita harus meningkatkan kewaspadaan. Ya tetap protokol kesehatan (prokes) dijalankan. Vaksin kita kejar terus tiap hari. Daerah penyangga juga banyak yang divaksin ke kita,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi itu tak hanya dialami Kota Tasik saja. Kota lainnya pun pasti mengalami hal yang serupa. 

Nah ini menjadi salah satu hal kenapa Kota Tasik kewaspadaannya juga harus terus ekstra.

“Tapi apapun level di Kota Tasik untuk pemulihan ekonomi juga kita fikirkan secara matang. Kita uji coba relaksasi di objek wisata. Tapi tetap vaktor penyebaran harus diantisipasi. Gerakan 6 M jangan sampai lupa. Jadi harus lebih sadar lagi karena untuk mempercepat penanganan Covid. Sehingga relaksasi ini bisa dipermanenkan,” pungkasnya. 

(rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: