Kaya Manfaat dan Hasilkan Cuan, Warga Kampung Ini Gencarkan Budi Daya Binahong

Kaya Manfaat dan Hasilkan Cuan, Warga Kampung Ini Gencarkan Budi Daya Binahong

Radartasik.com, SURABAYA - Warga RT 8, RW 9, Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran, Kota Subaya, kompak membudidayakan binahong yang selama ini dikenal sebagai tanaman penyembuh luka. Tak hanya itu, oleh warga binahong juga diolah menjadi aneka produk makanan dan minuman.

”Kami sadar khasiat binahong sangat banyak untuk kesehatan,” kata Zumrotus Solihah, ketua PKK RT 8. 

Selain untuk mengatasi gagal ginjal, binahong bisa dimanfaatkan untuk mengobat asam urat dan stroke. ”Yang paling ngetren untuk obat jerawat. Khasiatnya ces pleng,” papar Zumrotus, lalu tersenyum.

Perkataan itu didukung pengalamannya. Selama ini, kata Zumrotus, banyak ibu-ibu yang berkunjung ke kampungnya. Ada yang meminta daun binahong. Ada pula yang membawa pulang bibit untuk dikembangkan sendiri. Sebagian besar percaya binahong mampu menghilangkan atau mencegah jerawat.

”Ngakunya dapat informasi dari medsos. Banyak ibu-ibu yang sudah mempraktikkan penyembuhannya,” jelas Zumrotus. Ibu dua anak itu menyebut penyembuhan jerawat dengan binahong cukup simpel. Yakni, tinggal memetik dan mengoleskan pada titik luka.

Menurut Zumrotus, kampungnya juga sering dikunjungi pasien korban kecelakaan. Mereka percaya binahong mampu mempercepat penyembuhan luka luar. Terutama luka akibat kecelakaan atau kebakaran. ”Saya punya saudara yang terluka di kakinya akibat kecelakaan. Dia sembuh dengan cepat setelah rajin mengonsumsi binahong,” tambah Zumrotus.

Tanaman binahong di “Kampung Si Ahong” tidak sekadar memperindah lingkungan. Tanaman itu sudah melekat jadi identitas kampung. Sebab, warga telah sepakat untuk membudidayakannya. Mereka kompak menanam tanaman di depan rumah masing-masing. Hingga kini, sudah ada sekitar 50 rumah yang ditumbuhi binahong.

Untuk mengembangkan tanaman binahong, warga membangun taman di area perumahan. Ukurannya memang tidak luas. Namun, RTH yang dilabeli Taman Prestasi itu cukup menarik.

Ada gazebo untuk berdiskusi dengan masyarakat. Selain itu, taman dilengkapi ruang baca dan kolam. Ada miniatur kincir air dan jembatan kayu yang cukup unik. Taman jadi semacam pusat penelitian binahong.

Zumrotus menuturkan, kekompakan warga tidak saja ditunjukkan dalam kegiatan penanaman. Masyarakat juga kreatif membuat aneka minuman dan makanan dari binahong. Misalnya, teh, puding, keripik, dan mi.

Hasil olahan itu diperjualbelikan. Peminatnya juga lumayan. Teh binahong yang dibanderol Rp10 ribu sudah pernah dikirim ke luar kota. Penjualan dikoordinasi PKK dan dijual secara online.

Upaya pengolahan binahong tidak selalu mudah. Saat kemarau, warga sering kali kehabisan stok. Daun binahong banyak yang berguguran. Sebagian pesanan sulit dipenuhi. (jpc)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: