Gadis Cantik Nan Ayu Tawarkan Es Cendol, Bikin..

Gadis Cantik Nan Ayu Tawarkan Es Cendol, Bikin..

radartasik.com - Sabrina Dwi Istiqomah nama lengkapnya. Usianya 17 tahun.

Di usia belia itu jiwa bisnis sudah dia pupuk agar bisa membantu orang tua.

“Mbak pesan es cendol tiga,” ucap lelaki berkaus merah dan bertopi itu sembari duduk di bangku warung yang berada di pinggir Kali Brantas di Dusun Ngadiloyo, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Permintaan itu dia ajukan kepada tiga orang yang terlihat meladeni pembeli di warung sederhana itu.

Salah satunya adalah primadona warung, Sabrina.

Dengan lincah tangan Sabrina menuangkan cendol ke mangkuk dari gerabah berwarna hitam.

Dengan senyum manisnya sang penjual memberikan ke pemesan.

Gadis 17 tahun ini memang sempat viral di media sosial. Parasnya yang cantik dan senyumnya yang manis seolah menjadi sihir yang mengubah cuaca panas siang kemarin menjadi segar.

Wajar bila sesekali pengunjung yang datang sampai mengambil gambar atau merekam dengan video.

Sabrina sudah dua tahun berjualan di tempat ini. Dia tidak sendirian. Di warung yang menjual es cendol dan makanan khas ikan kali itu dia bersama dengan ibunya.

“Bantu-bantu ibu saja. Mumpung juga masih sekolah daring,” aku cewek yang bersekolah di SMAN 4 Kota Kediri ini.

Siapa kira, tujuan awalnya untuk membantu sang ibu itu bisa membuat Sabrina seterkenal sekarang.

Banyak yang tertarik dengan paras cantik Sabrina usai menyebar di dunia maya.

Imbas lainnya, tak sedikit yang mengajukan kerja sama dengan Sabrina untuk melakukan endorse produk di media sosialnya.

“Memang awalnya ya karena sering bantu ibu di sini. Banyak yang nanya, terus, ya saya iyakan,” terang Sabrina.

Awalnya, anak bungsu dari dua saudara itu bingung. Harus memberikan konten seperti apa?

Namun ia mengaku banyak melihat endorse di internet. Ia pun memperagakannya sendiri.

Sehingga dengan cepat ia belajar untuk meng-endorse produk-produk yang ditawarkan kepadanya. Mulai makanan, minuman, produk kecantikan, pakaian, hingga menawarkan tempat.

“Dulu ada dari salah satu finance gitu Mas. Dari Instansi juga pernah,” ujar gadis dengan rambut sepunggung itu.

Hasil endorse-an Sabrina sebagian ia tabung. Sebagian lagi diberikan kepada ibunya.

Ia mengaku pemberian tersebut sebagai bentuk rasa sayangnya kepada sang ibu.

Karena memang dari awal orang tuanya tidak pernah melarang dirinya untuk menjadi model, ataupun memiliki tambahan penghasilan.

Menurutnya, mendapatkan penghasilan sejak usia remaja itu perlu. Selain untuk menabung untuk investasi masa depan, juga untuk membantu mengurangi beban orang tua.

“Karena sejak awal kalau ada endorse, seringnya diantar ibu ke tempatnya, ditunggu juga,” imbuh perempuan kelas 11 SMA itu.

Kini kesibukan Sabrina, selain menerima endorse dan membantu orang tuanya di warung adalah mempersiapkan asesmen nasional (AN).

Selepas pulang dari sekolah ia langsung menuju ke warung ibunya yang memang diberi nama “Sabrina”.

Dengan senyum sopan, Sabrina menuangkan ketan dan santan ke dalam batok kelapa.

Lalu diberikannya satu mangkok isi es cendol yang segar. Ditingkahi dengan suara suara dahan dan daun bambu yang bergesekan karena angin, makan dan minum di warung itu seperti membuat tenteram para pengunjung. Baik laki-laki maupun perempuan. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: