Dosen Unsil Ajarkan Santri Teknik Vertikultur dan Hidroponik

Dosen Unsil Ajarkan Santri Teknik Vertikultur dan Hidroponik

radartasik.com, TASIK — Civitas Akademika Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya kembangkan Sistem Pengairan Hidroponik dan Vertikultur berbasis Internet of Things (IoT). Sistem ini sangat berguna untuk lahan pertanian sempit.

Pengembangan Sistem tersebut, dalam rangka melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat dengan skema Ketahanan Pangan (PbM-KP), berupa sosialisasi dan penyuluhan terkait Optimalisasi Lahan Pertanian Sempit Dengan Sistem Pengairan Berbasis Internet Of Things (IoT) Menggunakan Teknik Bercocok Tanam Vertikultur Dan Hidroponik.

Program tersebut dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Manarul Huda, yang berlokasi di Pondok Pesantren Manarul Huda Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (11/9/2021).

Tim pengabdian masyarakat Universitas Siliwangi ini terdiri dari H Acep Irham Gufroni MEng, Andi Nur Rachman MT, Cecep Muhamad Sidik Ramdani MT dan Euis Nur Fitriani Dewi MKom.

Ketua Tim Pengabdian H Acep Irham Gufroni MEng mengatakan, Sistem Pengairan Hidroponik dan Vertikultur berbasis IoT tersebut mampu diakses dan dimonitor melalui smartphone. ”Kegiatan ini dilaksanakan untuk menghadapi masa new normal, sebagai dampak dari Pandemi Covid-19,” tuturnya kepada Radar, Minggu (12/9/2021).

Secara umum tujuan dari sistem ini yaitu membantu memonitor dan memberikan informasi lewat smartphone terkait kondisi pengairan suatu lahan pertanian, pada program ini diterapkan dengan menggunakan teknik bercocok tanam vertikultur dan hidroponik.

”Fitur pada sistem tersebut di antaranya adalah fitur notifikasi dan fitur monitoring kadar PH air. Fitur notifikasi di sini berupa suatu keadaan di mana ketika kondisi air berkurang maka sistem akan mengirimkan suatu pesan ke dalam smartphone. Sedangkan fitur monitoring kadar PH air merupakan sebuah menu tampilan kadar PH air secara realtime,” terangnya.

Menurut Acep, dengan adanya kegiatan bercocok tanam bagi santri, maka hal tersebut diharapkan mampu menjaga imun tubuh setiap santri.

Ia juga menambahkan, MTs Manarul Huda dan MA Manarul Huda dipilih karena merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sudah mampu menerapkan konsep green school. ”Namun demikian perlu adanya dukungan berupa sistem berbasis IoT supaya dapat berjalan lebih optimal,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa Optimalisasi Lahan Pertanian Sempit itu sendiri merupakan salah satu program yang digaungkan oleh pihak yayasan.

”Dengan adanya sistem ini, santri diharapkan dapat menumbuhkan wawasan kewirausahaan dan  semakin kreatif memanfaatkan suatu lahan sempit untuk bercocok tanam dengan didukung layanan teknologi informasi salah satunya IoT,” ujarnya.

Ke depannya tidak menutup kemungkinan akan menjadi sebuah peluang usaha bisnis yang sangat menjanjikan khususnya untuk santri itu sendiri, umumnya untuk pihak sekolah ataupun yayasan. (den) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: