Lapas Banjar Gelar Simulasi Penanggulangan Kebakaran

Lapas Banjar Gelar Simulasi Penanggulangan Kebakaran

radartasik.com, BANJAR - Pasca kejadian kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang,  Lapas Kelas IIB Banjar gelar simulasi penanggulangan kebakaran, Sabtu (11/09/21) malam. 

Simulasi penanggulangan tersebut dilaksanakan agar para petugas Lapas Banjar bisa memahami bagaimana penanggulangan jika terjadi kebakaran yang kapan saja bisa terjadi. 

Kalapas Kelas IIB Banjar, Muhammad Maulana AMdIP SH mengatakan simulasi ini digelar pada malam hari karena kejadian kebakaran di Lapas Tangerang terjadi saat malam hari. 

"Karena pada malam hari jumlah petugas piket sedikit, personel terbatas saat mengevakuasi warga binaan," kata dia kepada radartasik.com, Minggu (12/09/21). 

Menurut dia, simulasi penanggulangan kebakaran ini dilakukan agar petugas lebih paham ketika terjadi bencana, harus melakukan apa, dan jangan sampai panik. 

Sehingga jika terjadi musibah bisa cepat diantisipasi penyelamatan warga binaan. 

Karena jiwa mereka juga sangat penting untuk diselamatkan. 

"Kita konsen dalam penyelamatan, jiwa dan jiwa. Karena juga merupakan bagian dari keluarga kami," 

Terlebih kata dia, jumlah warga binaan di Lapas Banjar sebanyak 495 orang dengan kapasitas 400 orang. Tentu jiwa mereka harus diselamatkan. 

Selain itu, dia berpesan kepada anggotanya agar selalu menjaga stamina dan siap siaga jika terjadi bencana. Serta siap menghadapi kondisi apapun. 

"Kita harus tanggap, tanggon, trengginas dan welas asih. Insya Allah secara rutin akan terus diadakan simulasi penanggulangan bencana," tegasnya. 

Terpisah, Kalak BPBD Kota Banjar, Kusnadi SIp menambahkan, pihaknya diminta ikut terlibat dalam simulasi penanggulangan kebakaran tersebut dan memberikan pemahaman ke petugas Lapas cara memadamkan api dengan benar. 

"Memadamkan api dengan Apar jangan langsung seligus, tapi bertahap. Kita juga lakukan simulasi evakuasi jika ada korban," jelasnya. 

Diakuinya, perlengkapan antisipasi kebakaran di Lapas Banjar sudah ada, namun jumlahnya perlu ditambah lagi. 

"Seperti Apar sudah ada tapi ukuran kecil, harusnya yang agak besar minimal 6 kg," ucapnya.

Selain itu, tersedianya vakum penyedot asap dan pengontrolan instalasi kelistrikan yang dianggap sudah lama atau aus, sehingga bisa diantisipasi tidak terjadi konsleting listrik. 

"Di dalam Lapas tidak tersedia pintu darurat penyelamatan. Ini yang menjadi permasalahan, namun kita sudah berkoordinasi dengan Kalapas. Agar bisa disediakan, " ujarnya.

(anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: