Siswa SMK Galuh Ciamis Meninggal Usai Vaksin, Begini Kata HMI..
Reporter:
andriansyah|
Rabu 08-09-2021,13:00 WIB
radartasik.com, HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis mengkritisi meninggalnya pelajar SMK di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis usai menjalani vaksinasi. HMI menduga ada kelalaian dalam skrining, sehingga tidak terdetek penyakit penyerta yang dimiliki korban.
Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciamis Ridwan Nur Yahya mengatakan, atas kejadian ini keluarga besar HMI mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.
“Ketika kami melihat kronologi kejadian bahwa hal ini terjadi setengah hari setelah divaksin. Artinya ada tahapan yang tidak tuntas sebelum dilakukan vaksinasi, yakni skrining dan proses wawancara terhadap peserta,” ujarnya kepada Radar, Selasa (7/9/202).
Menurut dia, HMI menilai ada kelalaian tim skrining yang tidak akurat dalam melakukan proses wawancara terhadap peserta vaksinasi. Karena secara jelas bahwa orang yang mempunyai penyakit bawaan itu tidak boleh untuk divaksin.
“Secara prosedur sudah jelas semua tertera pada Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang juknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka menanggulai penyebaran Covid-19. Atas kejadian tersebut diperlukan evaluasi kebijakan dalam meningkatkan pelayanan vaksinasi untuk pelajar dan masyarakat,” tegasnya.
Kata dia, di satu sisi vaksin merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kebutuhan herd imunity di masa pandemi. Namun di satu sisi yang masyarakat butuhkan adalah jaminan kesehatan setelah divaksin. “Kami juga mengimbau kepada Satgas Covid-19 di Kabupaten Ciamis untuk lebih maksimal dalam pemantauan kondisi masyarakat dalam kurun waktu tiga hari setelah divaksin,” paparnya.
Intinya, kata dia, kejadian ini harus menjadi pelajaran dan evaluasi secara menyeluruh. Karena, vaksinasi ini akan dilaksanakan secara berlanjut ke depan. Sehingga ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa, kemudian edukasi kepada masyarakat pun harus lebih masif. “Supaya setelah kejadian ini masyarakat tidak takut untuk divaksin,” kata dia, menjelaskan. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: