Baru 30 Persen Warga Kota Tasik Divaksin, Kasus Covid Terus Menurun

Baru 30 Persen Warga Kota Tasik Divaksin, Kasus Covid Terus Menurun

KOTA TASIK — Vaksinasi Covid-19 yang terus gencar dilakukan di Kota Tasikmalaya, ditenggarai membuat jumlah kasus aktif positif Covid-19 terus menurun. 

Selain karena suksesnya Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), vaksinasi juga diklaim pemerintah sukses membantu pengendalian Covid.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, saat ini sudah 30 persen warga Kota Tasik yang divaksin Covid.

“Alhamdulillah vaksinasi terus berjalan disamping dari yang dijalankan secara reguler oleh puskesmas sesuai ke wilayahan masing-masing, kemudian juga ada yang dijalankan dengan kerjasama TNI-Polri seperti hari ini kita jalankan 1000 masyarakat umum untuk divaksin,” ujarnya kepada radartasik.com, Senin (06/09/21).

Terlebih, terang dia, dikhususkan untuk remaja dan lansia. Saat ini yang terus gencar divaksin selain masyarakat umum, adalah lansia dan remaja.

“Khususnya remaja sebab hari ini sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jadi ada proteksi. Karena vaksinasi ini adalah salah satu kegiatan strategis untuk dalam penanggulangan Covid,” terangnya.

“Alhamdulillah sudah 30 persen warga Kota Tasik yang divaksin. Mudah-mudahan ini bisa berjalan terus. Dampaknya mulai terlihat setelah PPKM juga. Sehingga dampaknya terhadap jumlah kasus aktif positif Covid di kita mengalami penuruan. Kita sudah diangka 109 kasusnya,” sambungnya.

Beber Uus, untuk ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan isolasi Covid seluruh Kota Tasik juga terus mengalami penurunan. 

Padahal, beberapa pekan lalu BOR di tiap rumah sakit selalu di atas 90 persen terisi pasien positif Covid.

“BOR juga dulu kita pernah di atas 90 persen, kini BOR-nya di kisaran 7 persen. Soal kendala, memang ada beberapa ya. Tapi sekarang ini sedang kita upayakan dituntaskan kendala itu. Yaitu untuk kelompok lansia ya. Dibandingkan kelompok lain, lansia ini terkejar oleh kelompok remaja,” bebernya.

Uus menambahkan, lansia ini kenapa masih terkendala mungkin karena beberapa faktor. Bisa saja karena mereka yang lansia selalu berada di rumah, yang mengantar ke center vaksin juga sedang tidak ada di rumah. 

“Selain itu juga karena lansia yang punya komorbid berdasarkan saran dokter harus mengalami penundaan. Nah ini untuk lansia terus kita pantau agar kita bisa naikan,” tambahnya.

Disinggung soal stok vaksin, jelas Uus, saat ini yang mendapatkan vaksin tak hanya Dinkes saja. 

Ada di TNI, Polri, Poltekes Kemenkes dan bahkan beberapa yang lalu ada di OJK. Jadi pihaknya selalu berkoordinasi dengan semua pihak agar kebutuhan vaksin bisa selalu terpenuhi.

“Kecukupan vaksin di kita memang harus mendapat perhatian khusus. KArena yang divaksin tak hanya warga kita saja. Seperti yang tinggal di pesantren kan tak semua warga kota. Tapi karena mereka tinggal di kita yang divaksin di kita. Nah ini harus mendapat perhatian dari provinsi agar memperhatikan kebutuhan vaksinasi di kota tasik. Kalau distribusi sampai hari ini masih lancar,” jelasnya. 

(rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: