Benteng Beton Menuju Akses SDN 2 Tugu Dijebol Massa Ormas

Benteng Beton Menuju Akses SDN 2 Tugu Dijebol Massa Ormas

radartasik.com, KOTA TASIK - Buntut dari penutupan akses menuju SDN 2 Tugu di Tugujaya, Cihideung, Kota Tasikmalaya dengan beton setinggi 3 meter membuat puluhan massa berunjuk rasa.

Puluhan massa gabungan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) itu melakukan aksi unjuk rasa di halaman sekolah, Senin (06/09/21). 

Dalam aksi itu, massa sempat mencoba membongkat tembok beton menggunakan palu. 

Namun hanya jebol sedikit. Lalu, massa mencorat-coret dinding beton dengan berbagai kecamatan.

Aksi ini pun mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Polsek Cihideung, Polres Tasikmalaya Kota. 

Kapolsek Cihideung, AKBP Zaenal Muttaqin mengatakan, sebenarnya permasalahan ini sudah ada solusi.

"Ya kami melakukan fungsi daripada pengamanan. Dengan adanya aksi dari ormas ini kami bersama camat menemui rekan2 masa untuk mengatisipasi permasalahan pemagaran menuju akses ke sekolah," ujarnya kepada radartasik.com.

"Sebelumnya sudah clear ya dengan kami menunggu rapat di Balekota selesai. Termasuk saya yang ikut rapat di Balekota. Ternyata rapat belum selesai, aksi demo sudah mau berjalan," sambungnya.

Terang dia, sebenarnya dari pihak pemerintah dan pemilik lahan sudah ada titik temu dengan solusi pemilik tanah memberikan hibah lebar 1/2 meter dengan panjang 70 meter untuk akses.

"Namun karena pemerintah menganggapnya itu terlalu kecil, maka akhirnya berembet kepada pemilik lahan lain dengan asumsi pemerintah akan membeli lahan lain itu," terangnya.

Nantinya, tambah dia, dari 3 pihak pemilik lahan 2 perorangan dan pihak sekolah akan dipertemukan supaya ada solusi. 

Karena ada perubahan daripada gambar lahannya. "In Syaa Allah selesai maslaah ini," tambahnya.

Sementara itu perwakilan massa aksi, Ketua Gibas, Agus Ridwan menuturkan, Gibas datang ke lokasi SD tersebut dengan ormas lainnya karena panggilan nurani dan bentuk kepedulian kepada pendidikan.

"Masa pendidikan akan ditelantarkan? Kemudian, akses jalan ditutup kenapa tak dikonfirmasikan dulu dengan pemerintah dan para guru? Pemkot katanya mau beli, tapi mana realisasinya dan tak ada sampai hari ini," tuturnya.

Jelas dia, pihaknya datang ke lokasi dan melakukan aksi menjalankan fungsi sebagai kontrol sosial. sebab membenteng itu harus jelas regulasinya.

"Kan harus ada izin, harus ada persyaratan yang jelas supaya dilegalkan. Ini kan jelas, walaupun ini milik tanah sendiri membangun  benteng itu harus ada izin. Minimalkan IMB," jelasnya.

Dia berharap pemerintah harus secepatnya bertindak untuk mengkondusifkan SDN 2 Tugu di Kecamatan Cihideung ini.

"Kalau tak kondusif ya dari ormas akan aksi lebih besar untuk memperingatkan pemerintah agar secepatnya menuntaskan masalah ini," tegasnya. 

(kris-radartv, rezza rizaldi/ radartasik.com)

Berikut Videonya:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: